Bukan Bill Gates, Miliarder Ini Ternyata Paling Lama Donasi dan Persiapkan Diri untuk Pandemi
Bukan Bill Gates, ia adalah Jeff Skoll yang telah mendanai kesiapsiagaan pandemi selama lebih dari satu dekade, lebih lama dari Bill Gates. Dalam beberapa bulan terakhir, ia bahkan meningkatkan pemberian filantropisnya untuk membantu memerangi Covid-19.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (25/6/2020) sembilan tahun yang lalu, perusahaan film Jeff Skoll, Participant Media bermitra dengan Warner Brothers untuk mengeluarkan Contagion, film tentang pandemi global yang dimulai dengan virus dari kelelawar.
Baca Juga: Bill Gates dan Istri Beberkan Rencana Kedepan soal Corona, Apa Katanya?
Melalui film itu, dia berharap akan membantu membangun dukungan untuk pendanaan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan juga memperingatkan dunia tentang bahaya potensial dari pandemi global.
Pria 55 tahun ini menjadi miliarder lebih dari dua dekade lalu sebagai hasil dari stok yang ia terima sebagai presiden pertama eBay. Dia meninggalkan eBay pada tahun 2001 dan sejak itu telah bersama-sama memproduksi lebih dari 100 film dan program TV.
Selain mendukung film tentang pandemi, Skoll telah mendanai kesiapsiagaan dan pencegahan pandemi sejak 2009, enam tahun sebelum Bill Gates berbicara di TED Talks 2015.
Sejak awal tahun ini, Skoll bahkan telah menyumbang tambahan USD200 juta untuk yayasan amalnya, USD100 juta darinya diumumkan pada akhir April dan akan digunakan untuk memerangi Covid-19. Dia menaruh USD100 juta lainnya di awal tahun ini, dia mengatakan kepada Forbes, menambahkan bahwa dia tidak repot-repot mempublikasikannya.
Baru-baru ini Skoll Foundation berjanji untuk melipatgandakan pemberian hibah tahun ini menjadi USD200 juta. Penerima manfaat baru pada tahun 2020 termasuk beberapa orang termiskin di Los Angeles dan program pelacakan kontak yang diluncurkan di seluruh California.
Penelitian pandemi yang Skoll mulai mendanai melalui Skoll Global Threats Fund berubah menjadi sebuah organisasi nirlaba bernama Ending Pandemics pada Januari 2018, dengan hibah benih dari Skoll.
Skoll menemukan virus corona baru sejak awal, pada bulan Desember.mPada Januari ia dan timnya mulai khawatir tentang negara-negara yang memiliki hubungan dagang dengan China, khususnya di Afrika, di mana beberapa wirausahawan sosial yang didukung oleh Skoll Foundation beroperasi.
Pada awal Februari, Skoll Foundation membuat hibah pertama Covid-19 sebesar USD3 juta untuk Jaringan Epidemiologi Lapangan Afrika, sebuah kelompok yang bekerja dengan Pusat Afrika untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC Afrika) untuk membantu mengoordinasikan respons negara-negara Afrika dan untuk meningkatkan pengawasan dan deteksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: