Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Orang 212 Haikal Hassan Bicara Soal Pancasila, Orang Demokrat: Ingat Lucinta Luna Beh!

        Orang 212 Haikal Hassan Bicara Soal Pancasila, Orang Demokrat: Ingat Lucinta Luna Beh! Kredit Foto: IG haikalhassan_quote
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan terus menyuarakan penolakan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

        "Pancasila JANGAN diutakutik. JANGAN juga direduksi. Atau diperas kalo lu ga paham. JANGAN jg sila2nya dirubah. Sadar. Bangunlah," tulisnya, dalam akun Twitternya, Kamis (25/6).

        Baca Juga: Desak Jokowi Mundur, Kelompok 212 Dikatain Istana: Tukang Gaduh!

        Baca Juga: Viral Orang 212 Tak Hafal Pancasila, Ramai Netizen Ngejek

        Lanjutnya, ia juga menuliskan bahwa cinta kepada Tanah Air harus lebih besar dari apapun, "Cinta Tanah air harus lebih tinggi dari kesukuan, partai, golongan dan ras. Mempertahankan RUU-HIP sama dg membangun Perpecahan," lanjutnya.

        Bahkan, dalam unggahan lainnya, ia menyebut RUU HIP ini mencari gara-gara dan menebar peperangan.

        "Satu negara dibuat heboh oleh RUU-HIP. Cari gara-gara terus. Kini semua serentak, kompak, bersatu. menentang. Masih juga nekat melawan?" katanya lagi.

        Kontan saja, cuitan keras Ustad Haikal Hassan ini ditanggapi salah satu politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

        Menurut Ferdinand, hal yang lucu ketika Haikal Hassan tiba-tiba membela Pancasila. "Saya pikir tadinya Babeh Haikal ga bisa melucu, ternyata bisa. Saya sampai ngakak guling2 baca cuitan ini.," katanya di akun Twitter pribadinya, Jumat (26/6).

        "Behh..!! Sebelum menasehati orang lain, nasehati diri sendiri dulu. Diri sendiri sj masih ingin mengganti ideologi Pancasila. Jadi ingat Lucinta Luna beh.!" ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: