Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aksi Sujud Risma, Maksudnya Apa Sih?

        Aksi Sujud Risma, Maksudnya Apa Sih? Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Walikota Surabaya Tri Rismaharini heboh karena aksi sujud dihadapan para dokter. Hal itu diklaim sebagai bentuk permintaan maaf kepada para tenaga medis dalam penanganan Covid-19. Risma melakukan sujud setelah mendengar paparan tentang penanganan pasien Covid-19 di RSUD Dr. Soetomo yang overload.

        Itu adalah aksi spontan permintaan maaf sebagai pemimpin, ketika ada sebagian masyarakat yang belum taat protokol kesehatan. Sehingga membuat para tenaga medis di rumah sakit milik pemprov Jatim itu kewalahan.

        Baca Juga: Bu Risma Nangis-Nangis, Pangdem Brawijaya: Jangan Drama!

        "Kan itu konteks pertemuannya, para dokter meminta masyarakat disiplin. Kalau di hulu atau di masyarakatnya disiplin, di hilir alias penanganan kuratifnya di rumah sakit bisa dikelola dengan baik, tidak overload," terang Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, Selasa (30/6/2020).

        Adi merasa sujud yang dilakukan Risma sebagai ungkapan minta maaf karena belum bisa membuat semua warga disiplin taat protokol kesehatan. Sebagai pemimpin, sikap Risma itu merupakan sikap yang baik.

        ”Semua kesalahan yang mungkin warga lakukan terkait ini, dia yang tanggung. Jadi tidak menyalahkan masyarakat, tapi meminta maaf karena belum semua warga taat protokol kesehatan. Bu Risma tidak ingin warganya yang disalahkan. Maka beban itu dia tanggung di pundaknya. Pemimpin kan memang harus begitu,” ucap Adi.

        Menurut Adi, permintaan maaf Risma lewat aksi sujud itu juga sebagai bentuk tanggung jawab moral, bahwa dia sebagai pemimpin belum bisa membantu optimal ke RSUD dr Soetomo karena permasalahan wewenang.

        Seperti diketahui, Risma melakukan aksi sujud di depan para dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat audiensi kemarin. Saat itu, Ketua Pinere RSUD Dr. Soetomo, dr. Sudarsono menyampaikan, rumah sakitnya overload karena masih banyak warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

        Menanggapi hal itu, Risma mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa masuk ke RSUD dr Soetomo karena persoalan wewenang. Bahkan, Risma menyebut bantuan APD untuk RSUD dr. Soetomo ditolak. Risma juga sempat menawarkan ruang isolasi yang masih kosong di RS Husada Utama yang difasilitasi Pemkot Surabaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: