Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tutup Layanan hingga PHK, Go-Jek Masih Kuat Nafas dari Bisnis Ini

        Tutup Layanan hingga PHK, Go-Jek Masih Kuat Nafas dari Bisnis Ini Kredit Foto: Go-Jek
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Go-Jek belum lama ini menghadapi keputusan sulit seperti PHK hingga penutupan salah satu layanannya pada akhir Juli mendatang. Di tengah kabar buruk tersebut, perusahaan masih berkembang melalui lima layanan andalan.

        Perusahaan menyebut layanan tersebut adalah GoFood, GoMart, GoGames, GoPlay, Gotix, dan GoPay.

        Pada layanan GoFood, fitur Ready to Cook mengalami peningkatan sejak diluncurkan pada April 2020 sebanyak tiga kali lipat.

        "Layanan GoMart turut menjadi solusi masyarakat untuk belanja harian selama masa pandemi. Transaksi selama masa pandemi (Maret-Mei 2020) naik hingga tiga kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi (Desember 2019-Februari 2020). Pada periode yang sama, jumlah produk yang dibeli naik 4,6 kali lipat," tulis perusahaan dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/7/2020). 

        Baca Juga: Gandeng Gredu, Pintek Gencarkan Digitalisasi Sekolah

        Selama pandemi, masyarakat turut memanfaatkan kemudahan yang diberikan Go-Jek yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk menghadirkan kebutuhan pokok lewat penambahan outlet Pasar Mitra Tani di layanan GoFood. Transaksi masyarakat di Pasar Mitra Tani turut naik 2,3 kali lipat sejak pertama diluncurkan di April.

        Layanan pembayaran digital GoPay meningkat dari sisi transaksi dan donasi. Dari sisi transaksi perusahaan mengklaim jumlah transfer saldo GoPay ke sesama pengguna meningkat empat kali lipat dibandingkan bulan Ramadan tahun lalu.

        Pengguna juga menggunakan pembayaran digital untuk berinvestasi. Transaksi GoPay untuk investasi reksa dana naik hampir dua kali lipat, hingga penggunaan GoPay untuk pembelian kupon games naik tiga kali lipat.

        Sementara itu, transaksi GoPay di layanan GoMed (bermitra dengan Halodoc) meningkat dua  kali lipat. Transaksi pembelian obat melalui GoMed mengalami peningkatan signifikan hingga 103% dibandingkan dengan sebelum masa pandemi.

        Sementara dari sisi donasi, total donasi yang disalurkan menggunakan GoPay mencapai Rp45 miliar pada Maret-Mei 2020 atau naik dua kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi. Apresiasi ke mitra driver melalui tip di akhir layanan mencapai Rp77,6 miliar pada periode yang sama, naik dua kali lipat selama pandemi.

        Layanan lain seperti GoGames juga mengalami peningkatan jumlah sesi permainan sebanyak 64 kali lipat. Layanan streaming video, GoPlay pun mengalami kenaikan 10 kali lipat dari total waktu yang dihabiskan oleh penggunanya. Sedangkan GoTix mengalami peningkatan 32 kali lipat untuk jumlah event online yang tersedia di platform tersebut.

        Baca Juga: Raksasa Penerbangan Dunia Babak Belur, 15 Ribu Pegawainya Di-PHK

        Terakhir, GoSend, selama masa pandemi, jumlah pesanan pengiriman GoSend meningkat hampir 90%. Khusus sepanjang bulan Ramadan tahun ini, lebih dari 80% transaksi GoSend berasal dari layanan mengantarkan makanan dan minuman.

        Perusahaan belum lama mendapat investasi, baik dari investor lama Google dan Tencent, serta menyambut kedatangan investor baru; Facebook dan PayPal. Perusahaan tidak merinci berapa investasi yang diperoleh dari keempat investor tersebut.

        Sayangnya, pandemi rupanya juga berdampak buruk pada Go-Jek. Belum lama perusahaan mengumumkan PHK sebanyak 460 karyawannya dari divisi GoLife dan GoFood Festival. GoLife sendiri terdiri dari dua layanan, seperti GoClean dan GoMassage. Adapun GoLife akan resmi tutup per 27 Juli nanti.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: