Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Kekurangan Dana Rp387 Triliun

        Pemerintah Kekurangan Dana Rp387 Triliun Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa pengerjaan proyek Tol Trans Sumatera bakal rampung pada 2024. Kini, kata dia, pemerintah masih punya kendala dalam pembebasan lahan. Tol yang membentang mulai dari Aceh-Lampung ini mempunyai panjang 2.800 kilometer.

        "Target kita ingin menyelesaikan sampai dengan 2024," kata Basuki usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

        Basuki bilang, dari total panjang tol tersebut, sepanjang 393 kilometer sudah beroperasi. Dengan proyek besar tersebut, katanya, dibutuhkan anggaran mencapai Rp500 triliun.

        Baca Juga: Raksasanya Bill Gates Mau Beli Mortal Kombat, Gelontorin Duit...

        "Sehingga masih dibutuhkan Rp387 triliun untuk menyelesaikan seluruhnya. Tapi kalau hanya backbone-nya saja dari Bakeuhuni ke Banda Aceh itu adalah 1.970 kilometer. Ya tanpa sirip-sirip (koridor pendukung) tanpa Bengkulu, Padang dan Sibolga, tapi itu semua juga akan diselesaikan. Untuk backbone-nya saja kebutuhan dananya Rp266 triliun," ujarnya.

        Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memastikan proyek Tol Trans Sumatera mendapatkan pendanaan dari investor. Sehingga, pengerjaan proyek tersebut bisa terakselerasi dan manfaatnya dongkrak ekonomi nasional segera bisa dirasakan.

        Saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan hari ini, Jokowi menegaskan perlu ada terobosan alternatif pembiayaan bagi pengerjaan jalan bebas hambatan yang terhubung sepanjang sekitar 2.800 kilometer itu. Hal ini jadi sorotan karena jalan tol itu tersebut masuk proyek strategis nasional. 

        "Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN (Penyertaan Modal Negara) dan juga tidak tergantung dari APBN. Ini yang saya kira perlu digarisbawahi," ujar Jokowi, Jakarta, Selasa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: