Dewasa ini perlahan tapi pasti sudah semakin banyak orang di Indonesia yang sadar akan pentingnya melakukan investasi. Namun, kurangnya literasi keuangan membuat banyak orang salah kaprah sehingga seringkali kita menemukan orang yang mulai berinvestasi dengan tujuan untuk cepat kaya raya.
Sebenarnya, sah-sah saja memiliki tujuan seperti itu. Namun, perlu diingat bahwa tujuan awal dari berinvestasi adalah membeli waktu kita di masa depan mengingat usia kita tidak selamanya produktif. So, sebelum memulai berinvestasi apa saja hal-hal yang perlu kita perhatikan
Baca Juga: Mau Investasi Menguntungkan di Masa Pandemi? Begini Caranya
1. Menentukan Tujuan Berinvestasi
Tidak mengetahui tujuan investasi justru membuat investasi itu sendiri mati sebelum berkembang karena yang ada kita hanya akan semangat di awal dan berhenti sebelum mendapatkan return. Oleh karena itu, menentukan tujuan investasi itu sangat penting, semisal berinvestasi karena mau membeli rumah.
2. Menentukan Durasi Waktu untuk Mencapai Tujuan Investasi
Sering tidak kita dengar membuat tujuan itu harus SMART? Nah, banyak orang tidak menentukan waktu untuk mencapainya, punya goal tanpa deadline itu namanya kita sedang bermimpi. Yang tepat adalah punya tujuhan ingin membeli mobil lima tahun lagi, mau punya bisnis di umur 30 tahun, itu baru tujuan bukannya berkhayal.
3. Mempelajari Produk Investasi
Bagian krusial ada di sini! Banyak orang yang berinvestasi tanpa mengetahui mereka sedang berinvestasi dalam produk apa? Dalam aset jenis apa? Pokoknya, kalau return tinggi itu bagus.
Iya, betul bagus kalau kita mengerti produknya. Kalau kita siap, kalau kita tahu kondisi market dan ekonomi saat ini, kalau kita tidak ikut-ikutan. Akan tetapi kalau kita tidak tahu apa-apa hanya berpikir return tinggi maka kita malah sedang menggali kerugian sendiri, so pelajari dulu.
4. Mengalokasikan Dana Investasi Sesuai Kebutuhan
Setelah tahu tujuan, waktu, dan telah mempelajari instrumen investasi tersebut maka baru tentukan berapa dana yang harus kita sisihkan untuk berinvestasi. Bukan karena tahu, kita jadi berhemat habis-habisan dan mengalokasikan uang sebanyak-banyaknya dari pendapatan untuk berinvestasi tanpa memperhatikan cashflow, utang, asuransi, dan kebutuhan-kebutuhan penting lainnya. Ini justru berbahaya untuk keuangan kita sendiri.
5. Beinvestasi
Berinvestasi itu sifatnya konsisten dan improvisasi. Artinya, dilakukan secara konsisten dan belajar terus. Bukan hanya pada produk tapi juga pengetahuan kita tentang apapun yang berkaitan dengan produk investasi. Gunanya adalah untuk meminimalisir kerugian yang bisa kita alami. Hal itu karena tidak ada produk investasi yang tidak memiliki kerugian. Namun, kabar baiknya kerugian bisa kita minimalisir meski tidak bisa kita hindari.
Setelah mengetahui lima hal ini selamat mencoba berinvestasi dan semoga hasilnya bisa memuaskan!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: