Singapura Derita Resesi, Rupiah Bikin Dolar AS Kian Terdepresiasi
Ketika ekonomi Singapura mengalami resesi dengan kontraksi produk domestik bruto (PDB) sebesar 41,2%, nilai tukar rupiah pada siang ini, Selasa 14 Juli 2020, justru terus mempertebal apresiasinya di hadapan dolar AS dan mata uang dunia. Dilansir dari RTI, tekanan rupiah terhadap dolar AS membuat mata uang Paman Sam itu terdepresiasi hingga 0,75% ke level Rp14.341.
Baca Juga: Rupiah Hari Ini Perkasa atas Dolar AS, Terbaik di Asia!
Angka tersebut mendekati level terbawah dolar AS sampai dengan siang ini yang berada di level Rp14.324. Dolar AS bukan satu-satunya korban dari rupiah. Sebab, ada tiga mata uang global lainnya yang hingga kini masih tunduk atas rupiah, dolar Australia (0,67%), poundsterling (0,73%), dan euro (0,76%).
Baca Juga: Negeri Singa Tergelincir ke Jurang Resesi Ekonomi
Performa rupiah di tingkat regional juga masih terbilang baik. Bertahan di posisi teratas, rupiah unggul terhadap baht (1,30%), ringgit (1,03%), dolar Singapura (0,97%), yuan (0,92%), won (0,92%), yen (0,74%), dolar Hong Kong (0,70%), dan dolar Taiwan (0,45%).
Asal tahu saja, mayoritas mata uang Asia hingga kini masih tertekan di hadapan dolar AS. Menyisakan rupiah dan dolar Taiwan, mata uang Asia yang lumpuh atas dolar AS meliputi baht, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, dan yuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: