Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai menyatakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membubarkan 18 lembaga melalui Peraturan Presiden 82/2020, tidak cukup hanya dengan membuka daftar lembaga yang dibubarkan.
Menurutnya, Jokowi harus berani memaparkan alasan dirinya membubarkan 18 lembaga tersebut, termasuk jumlah anggaran yang dihemat.
"Saya ingin tahu. Kalau berani Pak Jokowi umumkan berapa anggaran yang dihemat, berapa karyawan yang diefisiensikan dan berapa aset (kantor) yang diefektifkan?" cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: Jokowi ke Fahri Hamzah: Saya Kangen Suara Pak Fahri
Lanjutnya, ia menilai hal ini sangat penting disampaikan kepada publik guna menghindari dugaan-dugaan liar yang berkembang.
Namun sebaliknya, jika Presiden Jokowi tidak berani membuka data secara terang benderang. Maka, secara tidak langsung membenarkan anggapan liar yang berkembang.
"Jika Jokowi tidak bisa, maka itu lembaga abal-abal dan etok-etok. Pak Jokowi, kami lebih paham dan profesional. Maaf saya ketawa," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil