Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Ogah Ciptakan Kesan 'Aman Corona', Lebih Pilih Tes Terus

        Anies Ogah Ciptakan Kesan 'Aman Corona', Lebih Pilih Tes Terus Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus positif COVID-19 di Ibu Kota terus mengalami peningkatan. Selama Juli 2020 saja, ada 6.051 orang yang positif terjangkit virus itu; angka itu berasal dari tes jemput bola aliasĀ active case finding yang rutin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gelar.

        Tes PCR dilakukan di seluruh Puskesmas DKI Jakarta dengan mendatangi area yang terindikasi zona rawan berdasarkan pelacakan klaster.

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, "Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mensyaratkan jumlah tes terhadap 1.000 orang yang bukan spesimen per 1 juta penduduk setiap minggu."

        Baca Juga: Soal Perilaku Konsumen di Tengah Pandemi, Sandiaga Sempat Bingung

        Baca Juga: Soal Pilkada Solo, Relawan Jokowi: Mas Gibran Investasi Politik

        Anies mengklaim, di Pulau Jawa baru DKI Jakarta saja yang sudah memenuhi jumlah tes ini, bahkan hingga 4 kali lipat.

        "Kami tidak mau mengurangi testing agar terkesan jumlah yang positif terlihat kecil. Tujuan kita bukan membuat kesan aman, tujuan kami adalah menyelematkan rakyat," ungkapnya di akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan.

        Tidak hanya jumlah tes, WHO juga mensyaratkan positivity rate-nya maksimal sebanyak 10 persen, idealnya dibawah 5 persen. Positivity rate di DKI Jakarta sebesar 5,2 pesen, sedangkan untuk rata-rata nasional sebesar 12,1 persen.

        Hasil dari tes jemput bola yang dilakukan sejak Juni 2020 menyebabkan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta semakin meningkat.

        Banyak warga kontak erat atau Orang Tanpa Gejala tidak menyadari terpapar virus Covid-19. Dengan active case finding, ungkap Anies, pasien OTG dapat mengisolasi diri sehingga tidak menularkan virus kepada warga lainnya.

        "Karena itu makin banyak yang terdeteksi maka insyaAllah makin cepat bisa memutus mata rantai," tambah Anies.

        Tes Lacak Isolasi (TLI) dikerjakan oleh Tim Medis DKI Jakarta dalam melakukan active case finding. Active case finding akan terus dilakukan oleh Puskesmas hingga angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta meurun.

        Sehingga, Anies meminta masuarakat untuk turut menjalankan tugasnya agar pandemi ini tidak semakin meluas.

        Ia pun menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah jika tidak memiliki kepentingan diluar, menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengurangi pertemuan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: