Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasus Positif Corona di Jakarta Makin Mengkhawatirkan? Ternyata

        Kasus Positif Corona di Jakarta Makin Mengkhawatirkan? Ternyata Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta masih terus bertambah. Bahkan, kerap merajai skala penyebaran Covid di wilayah provinsi. Hari ini saja, Jakarta menjadi jawara, dengan 384 kasus baru.

        Tapi, jangan kelewat panik menafsirkan angka tersebut. Angka itu tinggi, karena jumlah warga yang dites terus bertambah. Jumlah orang baru yang dites di Jakarta, telah melebihi jumlah secara nasional.

        Baca Juga: Bikin Tenang, Ternyata Kasus Corona di Jakarta Itu Karena....

        Berdasarkan laporan harian Kementerian Kesehatan per Minggu (26/7), jumlah orang yang dites secara nasional ada 7.692. Dari total angka tersebut, pengujian terbanyak dilakukan oleh Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 4.286 (56 persen). Selebihnya, sebanyak 3.406 atau 44 persen berada di luar Jakarta.

        Dari swab test atau tes PCR itulah, diperoleh 1.492 kasus baru. Paling banyak adalah DKI Jakarta, 384 kasus baru. Disusul Jawa Timur (233), Sulawesi Selatan (133), Kalimantan Selatan (116), Jawa Tengah (76), Papua (57), Jawa Barat (51), dan sejumlah wilayah lainnya.

        Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa positivity rate DKI Jakarta pada hari ini hanya 8,9 persen. Mendekati standar positivity rate yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang besarnya 5,3 persen. Sedangkan seluruh wilayah Indonesia selain Jakarta, berkisar 33 persen.

        Positivity rate adalah salah satu komponen yang digunakan untuk mengukur kapabilitas suatu wilayah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

        Positivity rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19, berbanding dengan total tes di suatu wilayah. Cara menghitungnya adalah dengan membagi jumlah total kasus positif dengan jumlah orang yang dites, kemudian dikalikan 100.

        Rendahnya angka positivity rate, menunjukkan semakin banyak jumlah orang yang dites. Ini artinya, pelacakan kontak pun semakin memadai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: