Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan resesi ekonomi yang tengah melanda ekonomi dunia akibat dampak pandemi virus corona atau Covid-19, juga mengancam Indonesia.
Ia mengungkapkan, sektor usaha terpukul sangat dalam ketika resesi. "Pertama tentu saja sektor usaha terpukul sangat dalam, artinya kemungkinan PHK akan lebih besar lagi, kalau PHK makin besar otomatis masyarakat yang kehilangan pendapatan itu semakin banyak," katanya, Senin, (27/7/2020).
Baca Juga: Diversifikasi Pangan di Tengah Pandemi? Indef: Yes! Percepat!
Baca Juga: Indonesia Masih Bisa Selamat dari Jurang Resesi, Asalkan...
Menurut dia, ketika resesi ekonomi menjerat Indonesia maka akan semakin banyak orang yang masuk dalam pengangguran. Sambungnya, sebagian masih kelompok-kelompok buruh.
"Kelompok yang mengandalkan upah harian," ungkapnya.
Sementara itu, ia mengatakan untuk sektor informal yang ekonominya sangat tergantung pada keramaian dan kembali mereka memasuki jurang kemiskinan.
"(Kemiskinan) akan menambah sangat besar, itu kalau resesi pasti akan terjadi," tegasnya.
Lanjutnya, ia menambahkan, jika mengacu hitung-hitungan dari Indef pertumbuhan ekonomi RI terberatnya akan berada diangka -1, 7.
"Kita punya ancaman resesi ini tentu dengan asumsi bahwa program perekonomian nasional tingkat efektivitasnya rendah begitu, artinya program pemerintah untuk mendorong ke perbaikan kesehatan, kemudian meningkatnya nilai konsumsi melalui bantuan sosial kemudian sektor usaha melalui UKM dan koperasi belum mampu memperbaiki situasi kondisi ekonomi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil