Direktur Konsumer Bank BRI, Handayani, menyampaikan bahwa Nusantara Fashion Festival merupakan suatu rangkaian movement bangga buatan Indonesia yang sudah diluncurkan dan dikomunikasikan bersama Kementerian BUMN yang diberikan tugas untuk menciptakan dan mengampanyekan fashion industri di Indonesia.
Handayani menilai, sebelum pandemi datang, penjualan fashion melalui digital seperti platform e-commerce sangatlah baik dari sisi penjualan maupun supply. Namun, ketika Covid-19 merajalela, kebutuhan orang terhadap sebuah fashion menjadi prioritas nomer sekian. Padahal, industri ini sudah berkembang dengan sangat baik khususnya di platform e-commerce.
Baca Juga: BRI Terapkan Teknologi Pengenal Wajah di Pembukaan Rekening
"Dengan adanya infrastruktur yang sudah tersedia dengan baik, kemudian produsennya juga sudah bertumbuh dengan sangat baik, kemudian ketika ada pandemi Covid-19 ini menjadi sebuah rem yang luar biasa pakemnya. Semua orang tidak belanja fashion karena ada kebutuhan lain yang diprioritaskan," ujar Handayani dalam konferensi pers daring, Selasa, (28/7/2020).
BRI tidak ingin hal tersebut menjadi sebuah masa yang berkepanjangan sehingga menghentikan industri fashion. Handayani menjelaskan, pihaknya harus bersama-sama membantu industri fashion untuk menciptakan permintaan (demand). Karena memang, penyedia produknya sangat banyak dan sudah sangat baik. Di kala pandemi, dampak paling banyak terkena adalah industri UMKM sebab demand-nya tidak ada.
"BRI memang berfokus pada UMKM karena portofolio kita 78% adalah UMKM. Kita tentu harus menyiapkan bagaimana kita bisa menumbuhkan bisnis ini dengan lebih baik lagi," tutur Handayani.
Selain itu, Handayani menuturkan bahwa populasi milenial nanti pada tahun 2023 bertumbuh hingga 80% dari total populasi produktif di Indonesia. Tentu, BRI sebagai bank milik pemerintah akan meng-capture hampir semua pelosok Indonesia. Menurutnya, semua pegawai di perusahaan pelat merah tersebut hampir 85% juga milenial.
"Kalo kita liat anak jaman sekarang mereka sangat mudah untuk bisa menjadi mediator untuk menceritakan semua hal yang membanggakan tentang Indonesia. Kalo kita lihat trennya sekarang, apalagi dengan kondisi pandemik seperti sekarang, setiap negara membuat aktivitas yang memang tujuannya adalah menjaga sustainable ekonomi di negara itu. Gerakan bangga buatan Indonesia itu relevan sekali," ucap Handayani.
Handayani menambahkan, gerakan bangga buatan Indonesia ini menggugah dan menjadikan semua bersama-sama dan berkolaborasi untuk memastikan bahwa Republik Indonesia bisa mempertahankan perekonomian negara.
"Karena kita tau UMKM itu berkontribusi 60.3% dari PDB dan UKM itu juga sekarang menyediakan tenaga kerja hampir 97% dari lapangan pekerjaan di Indonesia. Jadi, peranannya sangat besar," tambah Handayani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum