Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

STAR Asset Management Melihat Peluang Cerah di Sektor Perbankan di Tengah Penurunan Suku Bunga

STAR Asset Management Melihat Peluang Cerah di Sektor Perbankan di Tengah Penurunan Suku Bunga Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -
Keputusan penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada tanggal 18 September 2024 diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi sektor perbankan nasional.
Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong pertumbuhan kredit, yang pada gilirannya akan memperkuat kinerja industri perbankan di Indonesia.
Dengan biaya kredit yang semakin rendah, sektor perbankan diharapkan dapat terus meningkatkan volume penyaluran kredit dalam rangka ekspansi bisnis secara lebih agresif. 

Jika dilihat dari pencapaian pada September 2024, pertumbuhan penyaluran kredit pada Industri Perbankan Indonesia berada di level 10.4% (vs 8.7% di September 2023) dimana ini inlinedengan target dari Bank Indonesia sebesar 10-12% di 2024. 

Selain fundamental yang kuat, data historis selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa investasi yang dimulai pada bulan September hingga Februari pada indeks perbankan yaitu Indeks Infobank15 memiliki nilai rata-rata potensi imbal hasil sebesar 13,1%. Investasi yang dilakukan pada periode tersebut secara konsisten memberikan hasil optimal.

Portofolio bank-bank terbesar di Indonesia menawarkan peluang menarik bagi investor yang ingin memanfaatkan penguatan sektor perbankan. Penurunan suku bunga Bank Indonesia diperkirakan akan mendukung pertumbuhan sektor ini hingga awal 2025, dengan likuiditas yang meningkat dan pertumbuhan kredit yang lebih cepat.

Secara historis, penurunan suku bunga sering diikuti oleh kenaikan IHSG, mencerminkan optimisme pasar dan peningkatan aktivitas investasi, dengan sektor perbankan sebagai salah satu penerima manfaat utama.

Di tengah momentum ini, STAR Asset Management menawarkan produk Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 sebagai pilihan strategis untuk diversifikasi investasi. Menurut Frederick Daniel T., selaku Portfolio Manager STAR Asset Management, produk ini dirancang untuk memberikan eksposur kepada 15 bank di Indonesia berdasarkan pengukuran fundamental bank, kesehatan bank maupun aspek teknikal saham berupa likuiditas dan volatilitas saham.

Selain itu, konstituen Indeks Infobank15 saat ini memperlihatkan penguatan pada sisi fundamental maupun kinerja saham. Didukung oleh strategi investasi yang terukur dan manajemen risiko yang solid, Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 memberikan kesempatan bagi investor untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan di sektor perbankan.

Berdasarkan analisis proyeksi data yang dihimpun dari konsensus Bloomberg per 27 September 2024, konstituen Indeks Infobank15 memiliki potensi kenaikan rata-rata sebesar 11,7% dalam 12 bulan ke depan, belum termasuk dividen. Potensi pertumbuhan ini didukung oleh fundamental sektor perbankan yang kuat, dimana empat bank terbesar di Indonesia berhasil mencatatkan pencapaian di atas target yang ditetapkan.

Selain itu, rendahnya biaya kredit dan kualitas aset yang solid semakin memperkuat daya tarik Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 sebagai produk investasi yang menawarkan imbal hasil kompetitif di tengah kondisi pasar yang mendukung.

Dengan demikian, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para investor untuk mempertimbangkan langkah strategis dalam memperkuat portofolio mereka melalui Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 yang dapat dibeli melalui Agen Penjual STAR Asset Management diantaranya Bareksa, BRI Danareksa Sekuritas, CGS Sekuritas, Invesnow, Makmur, Mega Capital Sekuritas, Mirae, SF Sekuritas, Sayakaya, dan Trimegah dengan minimum pembelian Rp.100.000.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: