Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaji Peran Bank Umum Konvensional dan Kepemilikan Asing, Sosok Ini Raih Gelar Doktor Terbaik

Kaji Peran Bank Umum Konvensional dan Kepemilikan Asing, Sosok Ini Raih Gelar Doktor Terbaik Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sri H. Rahayu, selaku CEO On Us Asia, berhasil mempertahankan dan meraih gelar doktor melalui disertasi bertajuk “Peran Bank Umum Konvensional dengan Kepemilikan Asing dalam Penguatan Industri Perbankan Nasional" di Universitas Indonesia dengan program studi Ilmu Hukum. Keberhasilan ini menegaskan dedikasi dan komitmennya dalam mengintegrasikan wawasan akademik dengan praktik industri, khususnya dalam menjawab tantangan di sektor perbankan nasional. 

Sebagai tokoh yang dikenal visioner di bidang strategic global event partnership, pencapaian Sri H. Rahayu tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga kontribusi nyata bagi pengembangan kebijakan strategis di sektor industri. 

Penelitian Sri H. Rahayu menyoroti peran Bank Umum Konvensional (BUK) dengan kepemilikan asing dalam memperkuat industri perbankan nasional. BUK dengan kepemilikan asing, yang merupakan bank berbadan hukum perseroan terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh investor asing, memiliki keunggulan seperti sumber daya keuangan dan permodalan yang kuat; Teknologi informasi modern dan efisi; Praktik bisnis terbaik; Jaringan nasional dan internasional yang luas 

Penelitian ini menyimpulkan bahwa BUK dengan kepemilikan asing dapat memainkan peran penting dalam memperkuat industri perbankan nasional, namun beberapa penyesuaian kebijakan diperlukan. Melalui pendekatan ini, Sri H. Rahayu percaya bahwa sektor perbankan nasional dapat berkembang lebih inklusif, kompetitif, dan mampu menjawab tantangan global. 

Baca Juga: Naik 10,58%, OJK Catat Kredit Perbankan Tembus Rp7.656 Triliun pada Oktober 2024

Kontribusi untuk Dunia Akademik dan Industri 

Sebagai pemimpin On Us Asia, Sri H. Rahayu terus menunjukkan kepemimpinan yang selaras dengan perkembangan global. Keberhasilannya dalam menyelesaikan disertasi ini mencerminkan visinya yang strategis untuk membangun sinergi antara teori dan praktik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Penguatan industri perbankan nasional tidak hanya membutuhkan regulasi yang memadai, tetapi juga kemitraan strategis yang dapat menciptakan nilai tambah bagi seluruh pihak yang terlibat. Saya percaya penelitian ini akan menjadi pijakan untuk transformasi lebih besar,” ujar Sri H. Rahayu, dalam keterangannya, Jumat (13/12/2024). 

Keberhasilan ini semakin memperkuat reputasi Sri H. Rahayu sebagai pemimpin yang berkontribusi secara nyata terhadap dunia akademik dan industri. Keberhasilannya meraih gelar doktor ini menjadi bukti komitmen yang selaras antara pengembangan diri dan kontribusi kepada masyarakat. Hal ini juga menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berinovasi dalam membangun ekosistem yang mendukung penguatan sektor strategis di Indonesia. 

Sri H. Rahayu meraih gelar Sarjana Hukum (SH) pada tahun 1995 dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD), jurusan Hukum Internasional. Pada tahun 1998, ia mendapatkan Beasiswa Chevening dari Pemerintah Inggris untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) di Inggris. 

Setahun kemudian, pada tahun 1999, ia berhasil menyelesaikan studi dan meraih gelar Master of Laws (LLM) in Banking & Finance Law dari The London School of Economics and Political Science (LSE), London

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: