Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Solusi Dana di Tengah Pandemi, Pegadaian Catatkan Omzet Rp80 T!

        Solusi Dana di Tengah Pandemi, Pegadaian Catatkan Omzet Rp80 T! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Selama pandemi Covid-19 Pegadaian menjadi salah satu lembaga keuangan yang paling aktif memberikan pendanaan bagi masyarakat yang membutuhkan.

        Pegadaian menjadi pilihan masyarakat dalam mendapatkan dana cepat, karena model bisnis dan syarat pemberian dana yang sangat mudah, dengan menjaminkan barang berharga.

        Hal tersebut diungkap oleh Direktur PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, dalam media gathering yang digelar secara virtual dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (29/7/2020).

        Baca Juga: Bikin Silau! Pegadaian Beri Pinjaman Puluhan Triliun saat Pandemi

        Menurutnya, berbeda dengan lembaga keuangan lain, Pegadaian lebih bisa survive karena pegadaian memberikan solusi yang sangat gampang dan cepat.

        Pegadaian sendiri konsisten mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui penyaluran pinjaman kepada masyarakat. Hingga Juni 2020, disebutkan oleh Kuswiyoto, Pegadaian berhasil mencatatkan omzet sebesar Rp80,4 triliun, naik 18,8% dibandingkan pada periode sebelumnya sebesar Rp67,7 triliun.

        Dari pinjaman yang disalurkan tersebut, sekitar 60% bersifat produktif sedangkan sisanya 40% bersifat konsumtif. Karenanya perseroan berperan aktif membantu masyarakat bangkit dari krisis.

        Kiswiyoto melanjutkan, Pegadaian sebagai BUMN telah konsisten mendukung program pembangunan ekonomi, terlebih saat ini masyarakat tengah menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

        Di mana selama masa pandemi, Pegadaian juga telah merestrukturisasi pinjaman nasabah. Hingga Juni 2020, sebanyak 39.346 nasabah telah direstrukturisasi, dengan nilai pinjaman mencapai Rp1,42 triliun.

        Kendati demikian perusahaan juga bersyukur, meskipun kondisi global kurang bersahabat, penyaluran pinjaman perseroan masih relatif aman. Sampai akhir Juni 2020 NPL tercatat 2,37%, atau masih dibawah rata-rata NPL industri keuangan.

        Lebih lanjut Kuswiyoto mengatakan, performa kinerja Pegadaian hingga saat ini terus menunjukkan angka positif. Outstanding loan (OSL) per 30 Juni 2020 mencapai Rp53,0 triliun naik 21,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebanyak Rp43,6 triliun.

        Pegadaian juga mencatatkan aset perusahaan naik 22,0% dari Rp56,1 triliun menjadi Rp68,4 triliun. Peningkatan tersebut mendorong perseroan terus meningkatkan kinerja produk gadai sebagai bisnis utamanya.

        "Kami terus meningkatkan sistem layanan kepada nasabah-nasabah kami di seluruh wilayah Indonesia. Hingga Juni 2020 ini, jumlah nasabah perseroan tercatat sebanyak 15 juta orang. Tumbuh sebesar 26,6% dibanding Juni 2019 sebesar 11,9 juta orang,” papar Kuswiyoto.

        Dari sisi kinerja keuangan, sepanjang semester I/2020, Pegadaian juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp.10,1 triliun, naik 27,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp7,9 triliun. Perseroan pun mampu mempertahankan pencapaian laba bersih sebesar Rp1,5 triliun seperti periode yang sama tahun 2019.

        Untuk meningkatkan layanan bisnis Pegadaian, Kuswiyoto mengungkapkan bahwa perseroan telah memiliki pondasi yang kuat dalam menjaga sustainibilitas kinerja perusahaan, dengan melakukan  mitra sinergi untuk memperluas channel distribusi.

        Saat ini tercatat sudah 716 mitra sinergi dari berbagai instansi yang sudah menjalin kerjasama dengan Pegadaian.

        Perseroan juga terus memperluas basis nasabah melalui sistem keagenan yang hingga Juni 2020 tercatat 10.385 agen aktif.

        Program keagenan yang semula bersifat perorangan, saat ini dikembangkan menjadi agen komunitas dan agen prioritas, hal ini dimaksudkan agar semakin banyak segmen masyarakat yang dapat dijangkau dan dilayani.

        Kuswiyoto juga menjelaskan bahwa untuk mencapai target bisnis Pegadaian di tengah kondisi pandemi ini, Perseroan terus menyusun strategi dengan menetapkan berbagai regulasi keringanan-keringanan kepada nasabah. Regulasi yang disusun oleh Pegadaian seperti penurunan tarif bunga dari 1,2% menjadi 1% per 15 hari untuk roll over kredit gadai, guna membantu nasabah dan menjaga engagement.

        "Pegadaian terus melakukan relaksasi dengan perpanjangan masa bebas bunga atau grace period selama 30 hari. Tetapi kamu juga punya Gadai Peduli dimana nasabah nantinya dibebaskan bunga untuk pinjaman sampai dengan Rp1 juta selama 3 bulan," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: