Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) terus memantau situasi setelah ledakan di Beirut dan siap memberikan bantuan sebisa mungkin pada Lebanon.
Tawaran bantuan itu diungkapkan setelah ledakan mengguncang ibu kota Lebanon dan menewaskan 10 orang serta melukai ratusan orang lainnya.
Baca Juga: Ledakan Besar Lebanon, Dubes RI: Alhamdulillah Semua WNI Aman
“Deplu AS tidak memiliki informasi tentang penyebab ledakan. Deplu AS bekerja sama dengan otoritas lokal untuk menentukan apakah ada warga AS yang terkena musibah itu,” ungkap pernyataan juru bicara Deplu AS, dilansir Reuters.
Pentagon Amerika Serikat (AS) menyatakan, “Kami mengetahui ledakan itu dan khawatir dengan potensi korban tewas akibat ledakan sebesar itu.”
Guncangan hebat akibat ledakan itu mengakibatkan kaca-kaca pecah di ibu kota Lebanon. Balkon-balkon pun lepas dari gedung-gedung apartemen di Beirut.
Presiden Lebanon Michel Aoun segera menggelar rapat darurat dengan Dewan Pertahanan Tertinggi untuk membahas insiden itu, menurut akun Twitter kepresidenan.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menyerukan hari berkabung pada Rabu (5/8) atas musibah tersebut.
Baca Juga: Ledakan Besar di Lebanon, Lebih dari 73 Orang Tewas
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Farhan Haq menyatakan belum jelas apa penyebab ledakan itu adan tak ada indikasi korban terluka yang dialami personel PBB.
“Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang terjadi secara tepat, apa penyebab ini, apakah ini kecelakaan atau disengaja manusia,” kata Haq.
Di Siprus yang terletak di barat Lebanon, warga melaporkan dua ledakan besar beriringan. Satu warga di Nicosia menyatakan rumahnya terguncang dan beberapa barang berserakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: