Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Telkom dan Garuda Kena Notasi Khusus dari BEI, Sedang Bermasalah?

        Telkom dan Garuda Kena Notasi Khusus dari BEI, Sedang Bermasalah? Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bursa Efek Indonesiaa (BEI) memberikan notasi khusus kepada 91 perusahaan tercatat. Di antara 91 perusahaan tersebut terdapat nama dua perusahaan BUMN yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

        Dalam keterangannya, pihak BEI menyatakan bahwa Telkom memperoleh notasi khusus dengan kode L ini karena perseroan belum menyampaikan laporan keuangan semester pertam atahun 2020.

        VP Corporate Finance & Investor Relation Telkom, Andi Setiawan mengatakan bahwa perseroan sebagai satu-satunya Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) juga turut tunduk atas aturan otoritas jasa keuangan dalam dan luar negeri tempat perseroan terdaftar, terutama untuk proses pengendalian internal atas pelaporan keuangan (Internal Control over Financial Reporting “ICoFR”) serta standar pelaporan keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards “IFRS”).


        Baca Juga: Belanja Asing Sepi, Tapi BCA, Telkom, dan Mandiri Masih Diminati

        Ia beralasan jika, penyajian laporan keuangan Tahun Buku 2020, dalam hal aktivitas dan proses pelaksanaan sistem pengendalian internal Perusahaan dan Entitas Anak (ICoFR) tersebut, kontrol atas PSAK dilakukan secara triwulanan dimana memerlukan koordinasi dan kehadiran fisik karyawan terutama untuk pengumpulan dokumentasi persiapan dan penyajian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Internasional (IFRS) serta pengumpulan dokumentasi seluruh informasi dalam laporan keuangan secara lengkap dan benar.

        “Adanya pandemi akibat merebaknya Covid-19 menyebabkan Perseroan dan Entitas Anak perlu menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan mekanisme work from home (WFH) bagi sebagian besar karyawan hingga saat ini untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19. Hal ini menyebabkan kendala operasional terkait seluruh proses persiapan dan penyajian LKTT Perseroan dan Entitas Anak sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia,” ujaarnya dalam keterangan kepada BEI, di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

        Baca Juga: Investor Asing Malah Angkat Kaki Pasca Telkom Baikan Sama Netflix

        Lebih lanjut Andi mengungkapkan bahwa perseroan memperkirakan laporan keuangan Tahun Buku 2020 akan selesai dan siap kami sampaikan paling lambat sekitar tanggal 7 Agustus 2020.

        Sementara, untuk Garuda Indonesia notasi khusus E diberikan karena di daalam laporan keuangan terakhir perseroan menunjukkan ekuitas negatif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: