Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Agen Percepatan SDGs, Sawit: Ini Komitmen!

        Agen Percepatan SDGs, Sawit: Ini Komitmen! Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Memegang predikat sebagai komoditas perkebunan primadona Indonesia, tak salah jika kelapa sawit maju paling depan sebagai komoditas yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

        Tidak hanya itu, kelapa sawit juga tercatat menjadi komoditas utama penyokong pembangunan lokal, kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Apa buktinya? 

        Berdasarkan data Kementerian Pertanian, luas tutupan lahan kelapa sawit Indonesia pada 2019 tercatat 16.381.989 hektare. Top 5 provinsi sentra dengan lahan sawit terluas berturut-turut yakni Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.

        Baca Juga: 6 Bulan Merana, Harga CPO Kembali Memesona

        Baca Juga: Tim Kampanye Positif Sawit Terbentuk, Gapki: Harus Kompak & Solid

        Sekitar 59 persen dari total lahan tersebut dikuasai oleh perusahaan besar swasta (PBS) dan perusahaan besar negara (PBN), sedangkan 41 persen sisanya dikuasai oleh rakyat (perkebunan rakyat/PR).

        Tidak hanya itu, ditinjau dari perekonomian makro, industri perkebunan kelapa sawit memiliki peran strategis terhadap devisa negara hingga mencapai Rp300 triliun setiap tahunnya.

        Tak cukup sampai di situ, kelapa sawit juga berpotensi membangun kedaulatan energi, ekonomi kerakyatan, dan penyedia lapangan kerja. Industri perkebunan kelapa sawit mampu menyediakan lapangan kerja hingga 4,2 Juta orang pekerja langsung dan sekitar 12 Juta lapangan kerja bagi pekerja tak langsung.

        Pada sisi pembangunan ekonomi daerah, kelapa sawit juga mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah pedesaan di sekitarnya.

        Pertanian merupakan sektor andalan Indonesia karena mampu menyumbang PDB terbesar kedua setelah sektor pengolahan yakni sebesar 13,26 persen pada 2018. Tidak hanya itu, sektor pertanian juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dengan persentase sekitar 35 persen dari total tenaga kerja Indonesia.

        Mengingat potensi dan kontribusi yang besar dari kelapa sawit sebagai a part of agriculture sector, tidak heran jika industri perkebunan kelapa sawit mampu menjadi pengungkit (leverage) percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

        Implementasi B30 saat ini hingga pencapaian green energy menjadi salah satu bukti akan komitmen pemerintah Indonesia melalui industri perkebunan kelapa sawit untuk mencapai SDGs tersebut.

        Tidak hanya itu, kebijakan sistem sertifikasi ISPO yang menjadi pedoman bagi keberlanjutan industri perkebunan kelapa sawit turut serta menjadi bukti bahwa sektor pertanian Indonesia khususnya kelapa sawit tidak main-main dengan target SDGs yang telah disepakati.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: