Presiden Jokowi menyebut perekonomian di hampir semua negara sedang macet atau hang jika diibaratkan sebuah komputer. Namun, pernyataan ini kembali menuai kritik. Menanggapi Jokowi, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menilai ekonomi Indonesia sebetulnya sudah krisis atau defisit sebelum ada pandemi COVID-19.
Menurutnya, ekonomi hang atau tidak itu tergantung bagaimana operatornya.
"Kalau komputer hang yang enggak canggih operatornya, kan tinggal (tekan) ctrl alt delete," ujar Rizal dalam diskusi virtual, Jumat, 14 Agustus 2020.
Seharusnya, kata dia, para pejabat juga bisa melakukan restart lebih awal. Jika itu tidak bisa dilakukan, berarti permasalahan itu ada pada diri para pejabat.
"Kalau restart aja pejabat tidak bisa, itu yang hang bukan hanya komputer saja, tapi ada yang lain. Sebenarnya ada jalannya kok," kata Rizal.
Mantan Menko Maritim itu juga mengkritik bantuan langsung tunai atau insentif yang diberikan sebesar Rp600 ribu per bulan untuk karyawan swasta bergaji di bawah Rp5 juta. Menurutnya, ada mayoritas pekerja informal yang sebetulnya lebih membutuhkan. Mereka gajinya bahkan jauh di bawah Rp5 juta.
"Yang masalah di Indonesia ini kan yang bekerja di informal sektor, mayoritas itu adalah pengusaha kecil dan pengusaha kaki lima. Lebih rendah pendapatannya, bahkan jauh di bawah Rp5 juta," ujarnya.
Dia melanjutkan, sektor formal masih bisa mendapatkan gaji dari perusahaannya. Seharusnya, Rizal menyebut, lebih baik ada proyek yang dihentikan dulu untuk memberi bantuan kepada masyarakat.
"Kalau mau, semua proyek lain dihentikan dulu. Dulu tahun 98 gitu. Proyek penting itu disetop dulu. 1-2 tahun punya uang baru dibangun lagi," kata Rizal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: