Kebakaran melalap Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung), semalam. Gedung tempat Jaksa Agung, ST Burhanuddin berkantor itu luluh lantak dihajar si jago merah. Untunglah, arsip-arsip perkara yang ditangani Korps Adhyaksa, tak ikut jadi abu.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Kobaran api terlihat dari jalanan di luar Kejagung. Menari-nari di kegelapan malam. Asap hitam pekat mengepul di atasnya. Sesekali bunyi dentuman terdengar. Sepertinya berasal dari puing-puing yang jatuh dan kaca yang pecah.
Awalnya, hanya lima unit pemadam kebakaran yang datang. Namun, karena api terus mengamuk dan nyaris melalap habis gedung utama itu, mobil pemadam kebakaran pun terus didatangkan. Terakhir jumlahnya mencapai 38 unit. Sekitar pukul 20.45 WIB api mulai bisa dikendalikan.
Baca Juga: Usai 10 Jam, Kobaran Api di Kejagung Akhirnya Padam
Baca Juga: Tangani Kasus Besar, Razman Duga Kebakaran Kejagung Disengaja
Kapuspenkum Kejagung, Hari Setiyono, mengungkapkan, api diduga pertama kali muncul di lantai 6 gedung utama Kejagung. Api kemudian merembet ke lantai-lantai di bawahnya. Lantai 6 dan 5 merupakan kantor bidang pembinaan, kepegawaian, dan biro umum. Lantai 3 dan 4 adalah bidang intelijen. Sementara lantai 1 dan 2 adalah ruang pimpinan, tempat Jaksa Agung ngantor.
Hari menjelaskan, api pertama kali dilihat petugas Kejagung. Dia mencoba mematikannya, namun gagal. Api membesar. "Dia kemudian meminta bantuan ke petugas pemadam kebakaran," tutur Hari, semalam.
Bagaimana dengan arsip dan dokumen, serta alat bukti perkara yang ditangani Korps Adhyaksa? Wakil Jaksa Agung, Setia Untung Arimuladi, memastikan, arsip-arsip penyelidikan maupun penyidikan Kejagung aman dari kebakaran. Berkas penyidikan tidak disimpan dalam gedung yang dilalap sang jago merah.
"Ini bukan di tempat gedung penyidikan, jadi (kebakaran) ini lantai atas di ruang kepegawaian dan biro umum. (Berkas) penyidikan (disimpan) berbeda gedung," ujar Setia Untung.
Arsip-arsip kepegawaian yang kemungkinan terbakar juga dipastikan aman. Pasalnya, Kejagung memiliki back up-nya di pusat riset.
Jaksa Agung, ST Burhanuddin datang ke TKP sekitar pukul 21.00 WIB. Dia langsung meninjau kebakaran bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tadi malam juga hadir untuk mengecek lokasi kebakaran.
Dia memastikan, para tahanan aman. Api tidak sampai melalap rutan Salemba Cabang Kejagung. Karena itu, hingga semalam petugas tidak melakukan evakuasi terhadap para tahanan.
Sampai semalam, belum ada laporan korban jiwa. Sejak Kamis, para pegawai tak ngantor karena libur. "Belum. Mudah-mudahan tidak ada (korban jiwa)," imbuh Jaksa Agung. Soal penyebab kebakaran, Kejagung dibantu Kepolisian masih menyelidikinya.
Menko Polhukam, Mahfud MD meminta masyarakat tak berspekulasi soal kebakaran ini. "Karena sudah ada jaminan dari Jaksa Agung bahwa berkas-berkas perkara tidak ada yang hilang. Tidak ada yang terbakar," tegas Mahfud.
Mahfud menanggapi cuitan netizen alias warganet yang kebanyakan merupakan penganut "teori konspirasi". Kebanyakan warganet menduga kebakaran di Kejagung adalah upaya sabotase untuk menghilangkan jejak perkara yang disimpan di sana. Khususnya, perkara pelarian terpidana kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra.
Kasus ini sudah menjerat dua jenderal polisi dan seorang jaksa jadi tersangka. Dua jenderal polisi, ditangani Bareskrim Polri. Sementara Kejaksaan menangani perkara dugaan suap yang menjerat jaksanya, Pinangki Sirna Malasari. Pinangki djebloskan ke dalam rutan Salemba cabang Kejagung sejak Selasa (11/8) malam.
Kebakaran di Kejagung ini semalam menduduki peringkat tiga kolom trending topic Twitter Indonesia. Hingga semalam, 'Kejaksaan Agung' sudah dikicau sebanyak lebih dari 13 ribu tweet.
"Semenjak kejaksaan agung bongkar kasus djoko candra membuat gedungnya terbakar. Wkwkwk gila juga yah proksi djoko candra cs sampai bisa suruh proksinya sabotase gedungnya biar semua berkas dan dokumen habis terbakar. Makin berjaya koruptor di republik ini," cuit @DeFebri12.
"Sengaja dialihkan kasus besar. Sudah biasa Sabotase di negara ini. Ga pintar main cantiknya," kicau @AkangJody.
Akun @RevealCase berupaya menghentikan spekulasi-spekulasi itu. "Halah orang kebanyakan nonton drama. Mending lu update breaking news di tv biar terlihat pintarnya, gak bodoh gitu," sindirnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: