Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean buka suara terkait isu yang berkembang yang menyebutkan kerugian yang dialami PT Pertamina (Persero) pada semester I-2020, Rp11 triliun karena kehadiran Basuki T Purnama alias Ahok.
Ia pun menyatakan hal tersebut mengada-ada. Menurutnya, kerugian di perusahaan pelat merah tersebut sangat wajar terjadi sebagai dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pertamina Rugi, Ahok Dicari
Baca Juga: Ahok Ngapain Saja, Kok Bisa Pertamina Rugi? Tengku Zul: Mboh Lah
Sambungnya, di mana, penjualan Pertamina sempat anjlok hingga 60 persen. “Jadi menurut saya kerugian ini bukan karena kinerja buruk direksi dan dewan komisaris Pertamina,” ucap Ferdinand yang juga Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) DPP Partai Demokrat ini, kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).
Lanjutnya, bila melihat laporan keuangan oil and gas company yang lain seperti Shell, Total, BP dan lainnya, kerugian Pertamina lebih kecil.
“Tak mungkin kita berharap hasil positif di tengah kondisi pasar lesu seperti ini. Bahkan negara-negara yang maju ekonominya saja sudah menyatakan resesi,” sambungnya.
Malah, tambah dia, Pertamina seharusnya diapresiasi karena masih mampu menjaga korporasi dan tidak berdampak pada karyawan.
Bahkan, perseroan masih aktif membantu penanggulangan Covid-19 bersama pemerintah. “Ahok itu komisaris, bukan direktur utama. Ahok bukanlah penentu kebijakan tetapi mengawasi kebijakan dan turut membantu kinerja direksi,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil