Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ahok Lagi, Roy: Emang Sejak Dulu Si Hoax Ini Gak Ada Apa-apanya

        Ahok Lagi, Roy: Emang Sejak Dulu Si Hoax Ini Gak Ada Apa-apanya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo kembali memberikan sindiran kepada Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan istilah "si hoax."

        Ia menyindir Ahok lantaran dirinya menjadi berita hangat setelah dikaitkan dengan kerugian Pertamina pada semestar I-2020 yang mencapai Rp11 triliun.

        Baca Juga: Pertamina Buntung, Rektor Swasta Sentil Ahok Pakai Sabda Nabi

        Baca Juga: Merem Aja Pertamina Untung Ya, Pak Ahok? Sekarang Kok?

        Dalam akun Twitternya, Roy secara tegas menyampaikan uneg-unegnya terkait Ahok. Menurutnya, sejak dulu, Ahok tidak ada apa-apanya sama sekali. Bahkan, sambungnya, nama Ahok menjadi besar, karena memiliki kedekatan dengan kekuasaan.

        "Tweeps, Ha-3x ... Sejak awal juga saya bilang apa, Namanya juga hanya bisa nge-HoAk, apapun yg dilakukan sebenarnya cuman HoAk, Hanya karena didukung sama Buzzer2 (& yg sekarang lagi nge-trend: Influencer2) tampak "wow" padahal semua OmDo-nya si HoAk. Lagi2 Rakyat jadi Korban..." cuitnya seperti dikutip, Kamis (27/8/2020).

        Lanjutnya, dalam pernyataan yang disampaikan di Twitter pada April lalu, Roy Suryo menyatakan setuju dengan apa yang dikatakan Tan Yoana tentang Ahok. 

        Menurutnya, penunjukan Ahok menjadi komisaris utama Pertamina penuh kontroversi. Ia pun juga menyinggung gaji yang diterima Ahok yang disebutnya nggak masuk akal. 

        Cuitan terpisah, Roy mengatakan sejak dulu Ahok sebenarnya tidak ada apa-apanya. "Sekalilagi ini bukan komentar saya baru2 saja, Memang sudah sejak dulu si HoaX ini sebenarnya tidak ada apa2nya samasekali, Namun beaar kemungkinan ia memegang "Kartu As" sehingga mau-tidak-mau harus tetap "dipelihara" meski konsekuensinya Negara (dan Rakyat) yg dirugikan." tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: