Bentrok Lawan Pasukan Rusia, Tentara AS Justru yang Gegar Otak
Ternyata bentrokan antara tentara Rusia dengan militer Amerika yang terjadi di timur laut Suriah, menelan korban.
Dari informasi yang dihimpun, Kamis (27/8/2020), empat tentara Amerika Serikat yang terlibat dalam bentrokan itu jadi korban, mereka mengalami luka-luka.
Baca Juga: Bentrok, Konvoi Militer AS-Rusia Tabrakan
Sementara menurut Stripes mengutip laporan jurnalis CNN, bentrokan itu telah menyebabkan tentara Amerika yang berada dalam kendaraan lapis baja mengalami gegar otak.
Konfrontasi antara tentara Rusia dan Amerika Serikat terjadi pada 24 Agustus 2020 di dekat Kota al-Malikkyah, Kegubernuran Al-Hasakah, Suriah.
Tentara kedua negara bentrok dengan menggunakan kendaraan perang mereka masing-masing di sebuah area terbuka. Dalam konfrontasi itu, kendaraan tempur tentara Rusia BTR-82A menabrak kendaraan anti-penyergapan dan anti-ranjau MaxxPro militer Amerika.
Bentrokan pecah saat tentara Rusia berkonvoi menuju ladang minyak utama di Kegubernuran Al-Hasakah. Ketika akan melintasi area terbuka di tepi jalan, tiba-tiba saja konvoi dihadang tentara Amerika.
Tentara Amerika menghadang dengan kendaraan perang MRAP, MaxxPro dan M-ATV. Namun, tindakan itu tak membuat ciut nyali tentara Amerika, dengan berbekal kendaraan BTR-82 dan Typhoon-K, tentara Rusia menghajar aksi penghadangan itu.
Akhirnya situasi berbalik, tentara Amerika yang menjadi bulan-bulanan konvoi militer Rusia. Kendaraan perang Amerika dikejar-kejar dan sengaja ditabrak. Situasi semakin tegang ketika kendaraan Amerika terjebak antara BTR-82 dan Typhoon-K.
Selama bentrokan terjadi helikopter perang multi-peran Mi-8 dan Mi-35 milik Rusia berusaha terbang rendah untuk menghentikan bentrokan. Akhirnya bentrokan mereda setelah tentara Amerika kabur dari lokasi.
Bentrokan ini bukan kali pertama terjadi, sudah sangat sering. Penyebab tentara Amerika tak ingin tentara Rusia mendekati ladang minyak. Padahal sudah jelas keberadaan militer Amerika di Suriah ilegal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: