Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terjerembab, Laba Maybank Group Merosot 52,6%

        Terjerembab, Laba Maybank Group Merosot 52,6% Kredit Foto: Unsplash/Christoph Theisinger
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Maybank Group mengumumkan laba sebelum pajak (PBT) pada kuartal II mengalami penurunan 52,6% menjadi RM1,26 miliar dibandingkan dengan RM2,65 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

        Penurunan ini seiring dampak penerapan pembatasan pergerakan serta penurunan suku bunga di sebagian besar pasar regional yang muncul akibat pandemi Covid-19. Laba bersih pada kuartal tersebut turun sekitar RM1 miliar atau 51,5% menjadi RM941,7 juta dari RM1,94 miliar tahun lalu.

        Pendapatan bunga bersih (net fund based) pada kuartal II-2020 turun sebesar RM326,5 juta dibandingkan dengan kuartal II-2019, yang disebabkan adanya day-one modification loss akibat penerapan moratorium untuk pembiayaan dengan suku bunga tetap dan pemotongan 50 basis poin (bps) dalam overnight policy rate.

        Baca Juga: Kredit Macet Bank BUKU IV Bengkak, Siapa yang Paling Parah?

        Baca Juga: Pagebluk Covid-19 Menggebuk, Kredit Bank Mandiri Tetap Moncer

        Hal ini diimbangi dengan penarikan kredit yang lebih tinggi, terutama untuk segmen UKM dan KPR, pertumbuhan yang kuat pada simpanan giro dan tabungan (CASA) Maybank yang meningkatkan rasio CASA menjadi 40,2% serta rencana funding relief untuk segmen UKM.

        Pada 14 Agustus 2020, Grup telah menyalurkan total RM1,4 miliar di bawah kredit fasilitas bantuan khusus BNM (BNM Special Relief Facility) kepada UKM.

        Pendapatan nonbunga pada kuartal II-2020 tercatat naik 5,0%, didukung oleh hasil investasi dan trading yang lebih baik, serta peningkatan dalam keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan dan investasi. Jika digabungkan, pendapatan operasional bersih turun 4,1% menjadi RM5,65 miliar dari RM5,89 miliar tahun lalu.

        Presiden & CEO Maybank Group, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, hal yang membantu Maybank adalah strategi dalam menjaga tingkat likuiditas dan permodalan dengan baik.

        "Kami akan terus mencari peluang pertumbuhan baik di segmen perbankan konsumer dan global, asuransi dan perbankan syariah sambil mempercepat penetrasi layanan digital kami untuk memperbesar pangsa pasar. Kami akan mengintensifkan fokus kami dalam mengelola biaya dan risiko untuk membantu kami tetap tangguh dalam jangka panjang," ucapnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/8/2020).

        Mengingat kondisi pasar yang melemah selama kuartal tersebut, pengendalian biaya tetap menjadi fokus utama Maybank Group, yang mengakibatkan biaya overhead mencatat penurunan 4,1% menjadi RM2,71 miliar pada kuartal II-2020 dari RM2,82 miliar pada kuartal II-2019.

        et impairment loss untuk kuartal II-2020 naik menjadi RM1,74 miliar dibandingkan dengan RM452,3 juta tahun lalu karena Grup mengambil langkah kehati-hatian dan meningkatkan provisi berdasarkan asumsi ke depan, mengingat kemungkinan pandemi yang masih berlanjut dan akan memengaruhi dinamika bisnis dan masyarakat secara global. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: