Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Robot Damkar DKI Disorot PSI, KPK Turun Tangan Dong!

        Robot Damkar DKI Disorot PSI, KPK Turun Tangan Dong! Kredit Foto: Foto Instagram humasjakfire
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari Komisi A August Hamonangan, menduga ada tindak pidana korupsi dalam pengadaan robot pemadam kebakaran (damkar) milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI.

        Karena itu, ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta turun tangan. Ia mengatakan dugaan ini muncul setelah pihaknya menemukan selisih harga yang signifikan pada harga di tempat lain dengan robot damkar pembelian DKI.

        Baca Juga: Terseret Kasus Pinangki, Politikus Nasdem Ditahan KPK

        Baca Juga: Anies Baswedan Dapat 'Teguran' dari PSI, Katanya...

        Bahkan, ia mendapati informasi harga asli robot jenis LUF60 yang didatangkan dari Austria itu adalah Rp4,4 miliar. Sementara, robot damkar yang dibeli Dinas Gulkarmat DKI dengan jenis sama didatangkan dengan dana Rp8 miliar.

        "Tim ahli kami (menemukan) di Singapura itu harga Rp 4,4," ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).

        Tak hanya itu, tipe tersebut sesuai dengan robot yang dibeli Kepala Dinas Gulkarmat, yang dipasarkan di Singapura itu juga disertai mobil pengangkut, sama seperti yang diboyong DKI tapi dengan selisih harga hampir Rp 4 miliar.

        Karena itu, ia menduga ada permaianan anggaran berupa menikkan harga dalam pengadaan robot damkar. "Harga Rp 4,4 miliar sudah termasuk (mobil pengakut robot). Kami meminta supaya ada transparansi, bila perlu kami minta KPK memasuki wilayah pelelangan Damkar itu," tuturnya.

        Sambungnya, "Menurut kami belum waktunya, belum tepat guna, belum tepat sasaran. Belum tepat guna artinya kami melihat masih banyak tugas Dinas Gulkarmat adalah terkait dengan penyediaan air hydrant dan juga quick respond lebih ditingkatkan," pungkasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: