Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi, BPPSDMP Tetap Optimalkan Kualitas Pendidikan Vokasi

        Pandemi, BPPSDMP Tetap Optimalkan Kualitas Pendidikan Vokasi Kredit Foto: BPPSDMP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Upaya mewujudkan regenerasi petani yang berkelanjutan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya melalui pendidikan tinggi vokasi pertanian di Politeknik lingkup Kementan.

        Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa SDM pertanian harus dibentuk dengan karakter yang baik, ucapan yang santun, perilaku yang mencerminkan umat yang beragama, dan berkeahlian profesional serta memiliki rasa kebangsaan yang kuat. Untuk itu, diperlukan pendidikan vokasi yang menggabungkan teori dengan praktik. 

        Baca Juga: Totalitas BPPSDMP Dukung Food Estate di Sumut

        Program pendidikan yang diselenggarakan adalah Sarjana Terapan dan Diploma III. Pendidikan di Politeknik lingkup Kementan bertujuan untuk memperkuat karakter generasi muda pertanian yang profesional, cerdas, jujur, mandiri, sebagai wirausahawan muda di bidang pertanian.

        Untuk tetap mengoptimalkan pendidikan vokasi di tengah pandemi, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP melaksanakan kuliah umum yang diikuti oleh perwakilan mahasiswa dan Dosen Politeknik lingkup Kementerian Pertanian se-Indonesia melalui video conference (8/9/2020).

        Dalam kuliah umum tersebut, Kepala Badan BPPSDMP, Prof. Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa  proses pembelajaran mahasiswa Polbangtan Seluruh Indonesia dan PEPI dilaksanakan secara daring dan blended learning pada masa pandemi Covid-19.

        "Meskipun melalui daring, tetap harus terpenuhi kompetensi dan capaian pembelajarannya," ungkap Prof. Dedi.

        Hadir selaku narasumber adalah Dedi Mulyadi, SH dari Komisi IV DPR RI yang mengatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan vokasi pertanian perlu diarahkan kepada peningkatan pemahaman terhadap sistem ideologi, karakater budaya bangsa, dan pembangunan pertanian secara holistik dengan kriteria Indonesia utuh yaitu kesatuan antara negara dan masyarakat, yang terdiri dari 4 nilai yaitu: tanah, air, udara, dan matahari. 

        "Pertanian adalah satu kesatuan utuh yang tidak terbatas berorientasi produk, tetapi juga sosial budaya. Pertanian adalah agama yang mengajarkan ikatan antara manusia dan alam. Pertanian adalah lembaga yang dapat meningkatkan derajat kesejahteraan dan kesehatan manusia," jelasnya.

        Dia melanjutkan, masa pandemi Covid-19 adalah masa kebangkitan dunia pendidikan pertanian dengan era digital tanpa mengurangi makna dan tujuan pendidikan sesungguhnya. Pendidikan pertanian, tegasnya, harus mengajarkan menanam untuk pembangunan.

        Paradigma bertani harus diorientasikan ke skala yang lebih modern dan mendorong semangat bertani untuk menjadi investor. Pengembangan usaha pertanian harus disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi wilayah masing-masing sehingga akan memberikan manfaat yang signifikan terhadap kesejahteraan petani tanpa menggangu kelestarian alam, adat, dan budaya setempat, tambah Dedi.

        (JS/LL)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: