Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meme, Senjata Andalan Pemerintah Taiwan Berantas Hoaks

        Meme, Senjata Andalan Pemerintah Taiwan Berantas Hoaks Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Taipei -

        Taiwan menjadi salah satu negara yang dipuji terkait penanganan Covid-19. Salah satu kunci keberhasilan Taiwan adalah dengan menangkal berbagai informasi hoaks, yang kini tersebar luas di seluruh dunia.

        Namun, pemerintah Taiwan ternyata punya metode 'spesial' guna melawan informasi-informasi hoaks terkait pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Jet Tempur China Nakal, Taiwan: Setop Hancurkan Perdamaian

        Hal ini diungkap oleh Menteri Digital Taiwan, Audrey Tang.

        "Kami melawan pandemi tanpa lockdown dan info hoaks tanpa menghapusnya," ungkap Audrey Tang, dikutip dari laman Govinsider Asia.

        Per Jumat 11 September, Taiwan hanya memiliki 496 total kasus Covid-19, nominal yang rendah dibanding populasinya yang mencapai 24 juta jiwa.

        Lantas, memang bagaimana cara Taiwan mengatasi masalah yang hingga kini menjadi tantangan serius berbagai negara, termasuk Indonesia?

        3 Cara Taiwan Lawan Covid-19

        Dengan Meme dan Guyonan Ringan

        Jawaban pertama adalah dengan humor ringan.

        Setiap muncul hoaks terkait pandemi Covid-19, pemerintah Taiwan langsung merilis info pembenaran via meme atau guyonan ringan ala warga internet (netizen, red).

        Bahkan Kementrian Kesehatan Taiwan sampai memakai unit pengukuran unik, yakni seekor anjing peliharan shiba inu, atau yang lebih dikenal lewat meme 'doge'.

        "Jika di luar, kamu harus menjaga jarak sepanjang 2 shiba inu, sedangkan jika di rumah, jaga jarak sepanjang 3 shiba inu," ungkap Tang.

        Mendengar Pendapat Warga

        Jawaban selanjutnya, Tang mengatakan pemerintahnya terbuka dengan ide dan pendapat rakyatnya.

        Tang menyebut, kantornya bahkan terbuka untuk warga yang mau datang memberikan ide serta membicarakan masalah unik mereka satu-persatu.

        Salah satu bentuk penerapannya adalah ketika Pemerintah Taiwan mulai waspada ketika netizen setempat menyoroti 7 kasus baru SARS aneh di Tiongkok, yang ternyata adalah Covid-19.

        Ia juga mengaku tak memilih melawan dan akan menerima segala kritikan dari warganya sendiri.

        "Pertanyaan dan masalah 'kemarin' jadi peningkatan 'hari ini'," ucap Tang.

        Bekerja Sama dengan Banyak Pihak

        Tang menyebut, pemerintahnya rela bekerja sama dengan unit terkecil di masyarakat guna membuat layanan digitalnya dapat diakses dengan mudah.

        Contohnya seperti bekerja sama dengan apotek yang ada di sudut-sudut daerah, agar warganya tahu jumlah stok masker yang masih tersedia di setiap apotek.

        "Data itu membuat negara transparan ke masyarakat, bukan membuat masyarakat transparan ke negara," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: