Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Viral Surat Budi Hartono, Warganet: Cuma di +62 Kekuasaan Dikendalikan Orang Kaya!

        Viral Surat Budi Hartono, Warganet: Cuma di +62 Kekuasaan Dikendalikan Orang Kaya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sikap Bos Grup Djarum, Budi Hartono, yang menolak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuai cibiran netizen atau warganet di media sosial. Salah satu netizen yang mengkritik adalah @ices_tea.

        "Horang kayaaah mah bebas yak," kicau @ices_tea dengan emoji tertawa sampai menangis, Sabtu (12/9/2020).

        Hal senada dilontarkan warganet lainnya, Iqrak Sulhin, @iqraks. "Orang kaya memang beda, suratnya ke presiden, bukan kayak kita yang kirim ke dekan minta keringanan SPP," kicaunya.

        Baca Juga: Budi Hartono Surati Jokowi, Said Didu: Gejala, Orang Terkaya Mau Atur-Atur Kebijakan

        Komentar lain dilontarkan oleh netizen lainnya, Vardiah Hidayah, @IqVandys. "Baru kali ini pengusaha cukong berani-beraninya surati presiden dengan lancangnya memerintah presiden agar melawan keputusan PSBB gubernur DKI," kicau @IqVandys.

        Netizen lainnya, Surya Mataram @mataram_surya pun melontarkan kritikan pedas. "Terbukti cukong punya hak istimewa di mata Jokowi," kicau @mataram_surya, Minggu (13/9/2020).

        Baca Juga: Tolak Rencana Anies PSBB Total, Orang Terkaya RI Kirim Surat Ke Jokowi: Yth Bapak Presiden...

        "Hirarki kekuasaan baru, pemodal mengendalikan, hanya di negeri 62," kicau netizen lainnya, Wira Buana, @ComBuana. 

        Diberitakan sebelumnya, Bos Grup Djarum, Budi Hartono menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat 11 September 2020. Melalui suratnya, dia mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: