Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Walikota Depok Ungkap ICU Penuh dan Kekhawatiran Masuk Zona Hitam

        Walikota Depok Ungkap ICU Penuh dan Kekhawatiran Masuk Zona Hitam Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan penyebaran Covid-19 di Depok saat ini tak terkendali. Pada hari ini, Idris mengumumkan 93 RW berstatus zona merah dan semua ruang intensive care unit (ICU) di 10 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 terisi penuh.

        "Penyebaran Covid-19 terus meningkat tak terkendali dan Kota Depok bisa saja dari zona merah masuk ke zona hitam. Jangan sampai terjadi, untuk itu perlu kerja sama seluruh warga untuk mematuhi protokol kesehatan," ujar Idris, Selasa (15/9).

        Baca Juga: Ambulance Antri Mengular di RS Darurat Wisma Atlet, Banyak yang Cari Ruang Perawatan

        Idris membenarkan, bahwa saat ini sebanyak 93 RW dari 924 RW di Kota Depok masuk dalam zona merah Covid-19. RW yang masuk zona merah harus melakukan pembatasan sosial kampung siaga (PSKS).

        "RW yang masuk zona merah karena tercatat ada dua orang yang isolasi mandiri Covid-19," ujar Idris.

        Idris mengungkapkan, berdasarkan Keputusan Wali Kota Depok Nomor 443/335/Kpts/Dinkes/Huk/2020, RW zona merah paling banyak berada di Kecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Cimanggis. Menurutnya, penyebaran Covid-19 di Kota Depok terus meningkat.

        Idris juga mengumumkan, kapasitas 10 RS rujukan pasien Covid-19 sudah hampir penuh di atas 80 persen. Keadaan darurat bahkan terjadi di bagian ICU.

        "Keadaan lebih darurat ditemui pada ketersediaan ICU dan HCU sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 bergejala berat. Semuanya sudah penuh," kata Idris.

        Idris mengutarakan, untuk mencari jalan keluar, pihaknya sedang berusaha untuk menjadikan hotel-hotel di Kota Depok sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19 tak bergejala. Namun, kata Idris, belum ada hotel yang bersedia untuk dijadikan tempat karantina pasien positif Covid-19 tak bergejala.

        Untuk itu, lanjut Idris, pihaknya meminta para pasien positif tanpa gejala Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Idris juga sudah menambah RS rujukan Covid-19.

        "Kami juga sudah menambah satu RS rujukan yakni RS Citra Medika Cilodong untuk merawat pasien positif Covid-19 bergejala dan tidak bergejala dengan kapasitas 70 persen," ujarnya.

        Saat ini, ada 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Depok yakni RSUD Depok, RS Bunda Margonda, RS Hermina Depok, RSUI, RS Bhayangkara, RS Mitra Keluarga Depok, RS Puri Cinere, RS Sentra Medika, RS Melia, dan RS Tugu Ibu. Beberapa RS yang dihubungi Republika mengonfirmasi penuhnya ruang isolasi.

        "Untuk ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 bergejala berat sudah penuh. Daftar antrean hingga 10 pasien Covid-19 setiap harinya," ujar Humas RS Bunda Margonda Depok, Mawar, saat dihubungi Republika, Selasa (15/9).

        Situasi yang sama juga terjadi di RSUD Kota Depok yang memberlakukan sistem daftar tunggu bagi pasien Covid-19 yang belum memperoleh ruang isolasi.

        "Ruang isolasi sudah penuh. Memang telah terjadi beberapa peningkatan atau ekskalasi yang mereka susah mencari rujukan ICU dan HCU," terang Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori.

        Untuk di RSUI, kondisi ruang isolasi sudah di atas 80 persen terisi penuh. Hampir setiap hari ada 30 hingga 50 pasien Covid-19 yang harus mendapat perawatan di RSUI.

        "Sudah di atas 80 persen tempat tidur khusus pasien Covid-19 terisi. Selain itu, ketersediaan ICU/HCU juga sudah 90 persen," terang Manajer Pelayanan Medik RSUI, Rakhmad Hidayat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: