Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wadaw, IHSG Dibuat Keok Sama BCA dan BRI, Saham 2 Emiten Raksasa Naik di atas 150%!

        Wadaw, IHSG Dibuat Keok Sama BCA dan BRI, Saham 2 Emiten Raksasa Naik di atas 150%! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perlambatan perekonomian membuat sektor perbankan cukup tertekan. Terlihat dari ekonomi Indonesia kuartal II-2020 yang minus 5,32%, ada andil sektor perbankan yang minus 10,32%.

        Pelemahan ekonomi ini telah memicu peningkatan non-performing loan (NPL) perbankan. Hal ini akibat debitur tidak mampu atau terhambat melakukan pembayaran kredit ke bank.

        Lantas, selain soal NPL, seperti apa pula pengaruh penurunan pertumbuhan tersebut terhadap harga saham emiten-emiten perbankan di bursa saham?

        Baca Juga: IHSG Balas Dendam, Bursa Pekan Ini Ditutup Apresiasi 2,56%

        Mengutip riset Lifepal, Jakarta, Kamis (17/9/2020), meskipun menurut data BPS ada penurunan pertumbuhan pada sektor jasa keuangan, nyatanya ada emiten-emiten pada subsektor jasa keuangan yang pergerakan harga sahamnya masih di atas performa indeks Finance dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

        Sebaliknya, ada pula yang performanya di bawah performa indeks tersebut. Sementara itu, dari sisi kredit macet, ternyata mayoritas bank BUKU IV yang dijadikan sampel, mengalami kenaikan NPL akibat pandemi ini.

        Data-data ini dapat menjadi beberapa dari sekian banyak faktor yang perlu diketahui calon investor untuk membuat pertimbangan matang, sebelum berinvestasi di emiten perbankan tertentu. Ada dua emiten dengan kapitalisasi besar yang kinerjanya mengalahkan IHSG dan Indeks Finance, mereka adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

        1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

        Performa di atas IHSG dan Indeks Finance, BBCA mengalami sedikit penurunan laba komprehensif. Berdasarkan laporan keuangan BBCA, tercatat adanya penurunan total laba komprehensif dari tahun lalu.

        Tercatat pada kuartal II-2020, BBCA memeroleh laba komprehensif sebesar Rp13,18 Ttiliun. Lebih rendah dari laba komprehensif yang diperoleh pada kuartal II-2019, yakni sebesar Rp14,22 triliun.

        Pergerakan harga bank BCA mengalahkan pergerakan Indeks Finance. Dari Januari 2015 sampai data terakhir pada 14 September 2020, BBCA mengalami kenaikan pergerakan harga sebesar kurang lebih 150,15%, sedangkan Indeks Finance hanya mampu mencatat pertumbuhan sebesar 56%.

        2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

        Performa di atas IHSG dan Indeks Finance, BBRI alami penurunan laba hingga 48,2%. Berdasarkan laporan keuangan BBRI, tercatat adanya penurunan total laba komprehensif dari tahun lalu.

        Tercatat pada kuartal II-2020 BBRI memperoleh laba komprehensif sebesar Rp10,44 triliun. Besaran tersebut turun hingga 48,2% dari laba komprehensif pada Q2 2019 yakni sebesar Rp21,65 triliun.

        Pergerakan harga saham bank BRI mengalahkan pergerakan Indeks Finance. Dari Januari 2015 sampai data terakhir pada 14 September 2020, BBRI mengalami kenaikan pergerakan harga sebesar kurang lebih 154,26%, sedangkan Indeks Finance hanya mampu mencatat pertumbuhan sebesar 56%.

        Selain kedua emiten tersebut, ada juga dua emiten perbankan BUKU IV yang mencatatkan kinerja pertumbuhan harga saham di atas IHSG namun masih di bawah indeks Finance, yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank CIMB Niaga. Namun ada juga bank yang kinerja pertumbuhan harga sahamnya di bawah IHSG maupun Indeks Finance, yaitu Bank Danamon dan Bank Panin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: