Pelaku Industri Pariwisata: Kami Sedang Sekarat, Berada di Ambang Kejatuhan
Pelaku industri pariwisata di Hong Kong menyatakan bahwa kondisi mereka saat ini tengah dalam situasi yang berat. Untuk itu, harapan bahwa pemerintah dapat memulai kembali aktivitas pariwisata di negara tersebut secepat mungkin.
Presidend Asosiasi Pemilik Agen Perjalanan Hong Kong, Freddy Yip Hing-ning, mendesak pemerintah untuk mengambil langkah penyelematan terhadap industri pariwisata, salah satunya dengan melonggarkan aturan jarak sosial dan mengizinkan perjalanan grup wisata sebanyak 30 orang.
Baca Juga: Bikin Ngiler! Investasi Saham Antam vs Emas Antam, Mana yang Cuan Lebih Besar?
"Kami sedang sekarat. Pemerintah harus memulai kembali aktivitas tour lokal dan membiarkan orang-orang meregangkan kaki di luar ruangan," pungkasnya seperti dilansir dari South China Morning Post pada Kamis, 24 September 2020.
Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah segera mencapai kesepakatan mengenai perjalanan wisata sehingga angkanya dapat ditingkatkan. Bersama dengan permintaan itu, Freddy menyarankan bahwa pengunjung melakukan tes Covid-19 selama 15 menit setelah tiba di pos perbatasan untuk mencegah penyebaran virus.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus 5 Juta, India Justru Buka Wisata Taj Mahal
Freddy bersama dengan asosiasi tersebut memperjuangkan permintaan tersebut dengan mengatakan bahwa 1.700 operator tour kota, termasuk maskapai penerbangan dan perhotelan saat ini berada di ambang kejatuhan.
Diketahui, kunjungan wisata ke Hong Kong per Agustus 2020 lalu hanya tercatat kurang dari 4.500 orang. Angka tersebut menurun 99,9% dari kunjungan Agustus 2019 lalu. Ia merincikan, dalam delapan bulan pertama tahun ini, kedatangan turis di Hong Kong turun 91,9% menjadi 3,54 juta.
Sebagai informasi, saat ini pemerintah setempat masih bersikap hati-hati dalam membuka perjalanan walau kasus Covid-19 mulai melandai. Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata, Dane Cheng Ting-yat, mengungkapkan bahwa pembukaan perjalanan untuk bagian sekitar China daratan akan menjadi prioritas sebelum akhirnya, diperluas hingga ke Guangzhou dan greater area yang terdiri atas Hong Kong, Makau, dan sembilan kota di Provinsi Guangdong.
"Kami akan siap untuk meluncurkan penawaran ini ketika aturan jarak sosial telah dilonggarkan. Kami harus sangat waspada terhadap virus corona dan tidak bisa terburu-buru membuka kembali perbatasan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: