Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos Oracle Sebut Nama Masayoshi Son untuk Jadi Dewan Aktif TikTok di AS

        Bos Oracle Sebut Nama Masayoshi Son untuk Jadi Dewan Aktif TikTok di AS Kredit Foto: Twitter/DigitaliveWorld
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertarungan untuk mempertahankan TikTok tetap hidup di AS telah menjadi pertempuran geopolitik yang membingungkan. Pertempuran ini pun semakin panas setelah pembawa berita di Fox Business, menyatakan bahwa bos Oracle Larry Ellison mengatakan Masayoshi Son dari Softbank akan menjadi dewan aktif TikTok.

        Ellison mengatakan bahwa empat dari lima kursi dewan TikTok akan diisi oleh orang Amerika.

        "Dan yang kelima kemungkinan akan hadir menjadi orang Jepang, Masa Son," ujar Maria Bartiromo, pembawa acara Fox Business sebagaimana dikutip dari Forbes di Jakarta, Kamis (24/9/2020).

        Baca Juga: Beijing Gak Setuju TikTok Global Dikuasai AS, Harusnya Tetap ByteDance!

        Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh sumber yang dekat dengan Ellison.

        "Bahkan orang-orang Oracle tidak tahu soal Larry Ellison mengatakan itu, mengapa Maria mengatakan itu. Tapi tidak, Masayoshi Son tidak akan ada di dewan," ujar sumber tersebut.

        Baik TikTok, Oracle dan SoftBank tidak menanggapi permintaan komentar dari Forbes.

        Geopolitik yang memperbutkan TikTok untuk jadi perusahaan yang berbasis di AS sepertinya akan berbuntut panjang.

        Upaya ini dipicu oleh Presiden Donald Trump, yang mengancam akan melarang TikTok pada bulan Agustus karena masalah keamanan yang menyebut pemerintah China akan menggunakan TikTok untuk memata-matai warga Amerika. Trump pun memberi ByteDance waktu hingga 15 September untuk menyerahkan kendali atas operasinya di AS.

        Dalam minggu-minggu setelah permintaan Trump, berbagai perusahaan dikeluarkan sebagai pembeli, mulai dari Microsoft hingga Oracle sebagai pesaing teratas. Dua hari sebelum tenggat waktu, Microsoft merilis pernyataan bahwa ByteDance menolak tawarannya untuk membeli operasi perusahaan di AS.

        Meskipun Oracle memenangkan Microsoft, kritikus segera menunjukkan bahwa rencana Oracle untuk bermitra dengan TikTok tidak akan menjadi penjualan penuh, sehingga tidak memenuhi persyaratan Presiden Trump untuk kesepakatan tersebut.

        Pada 19 September, Oracle dan Walmart mengumumkan akan mengakuisisi 20% TikTok Global, TikTok Global akan menjadi perusahaan induk baru TikTok yang akan bertanggung jawab atas semua layanan aplikasi di AS, dan sebagian besar dunia. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Oracle akan menjadi penyedia cloud TikTok. Trump pun memberikan restu atas kesepakatan itu.

        Namun, dua hari setelah pengumuman, ByteDance dan Oracle mengeluarkan pernyataan yang kontradiktif tentang siapa yang akan bertanggung jawab atas TikTok Global.

        ByteDance mengatakan TikTok Global akan menjadi anak perusahaan yang 100 persen dimiliki sepenuhnya oleh mereka, sementara Wakil Presiden Eksekutif Oracle Ken Gleuck mengatakan ByteDance tidak akan memiliki kepemilikan di TikTok Global.

        Hingga kini, masih belum jelas siapa yang pada akhirnya akan memiliki TikTok sepenuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: