Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Resmikan Tol Pekanbaru-Dumai Garapan Hutama Karya

        Jokowi Resmikan Tol Pekanbaru-Dumai Garapan Hutama Karya Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan jalan tol pertama di Provinsi Riau, yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer, pada Jumat (25/9/2020).

        Diresmikan secara virtual untuk pertama kalinya di Indonesia, Presiden Joko Widodo hadir dari Istana Negara Bogor didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Moeldoko. Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono hadir langsung di Gerbang Tol Dumai, Bagan Besar, Bukit Kapur, Kota Dumai.

        Baca Juga: Ada Pekerjaan Perbaikan Jembatan & Jalan, Hindari Pintu Masuk Tol Ini!

        Diselenggarakan secara virtual dan disaksikan oleh masyarakat di seluruh Indonesia melalui live streaming yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Negara, peresmian Tol Pekanbaru-Dumai juga dihadiri oleh Gubernur Provinsi Riau Syamsuar, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, dan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

        Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa tak hanya menjadi tol pertama bagi masyarakat di Provinsi Riau, tetapi keberadaan tol ini juga akan mendatangkan banyak manfaat khususnya bagi masyarakat di sekitar jalan tol.

        "Alhamdulillah pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,5 km dengan biaya Rp12,18 triliun telah rampung dan telah selesai serta dapat dioperasikan secara penuh dan sudah bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif baik bagi masyarakat di Provinsi Riau atau masyarakat yang melintas," ujar Jokowi, Jumat (25/9/2020).

        Mantan Walikota Solo itu menyampaikan bahwa hadirnya jalan tol Pekanbaru–Dumai akan meningkatkan konektivitas antara ibu kota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai Kota Pelabuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju, serta Kawasan Industri Perkebunan lainnya.

        "Jalan tol ini juga akan memperpendek jarak tempuh dari yang sebelumnya sekitar 200 Km dari jalan nasional menjadi hanya 131 Km jika lewat jalan tol. Dengan kondisi di mana wilayah ini sering dilintasi oleh truk-truk pengangkut sawit serta minyak, logistik akan menjadi efisien dari segi waktu maupun biaya," ucap Jokowi.

        Tak hanya itu, lanjut Jokowi, keberadaan jalan tol ini sudah mengundang minat investasi untuk mengembangan usaha di sekitar tol ini seperti kawasan industri, perumahan, dan pariwisata. Pertumbuhan sentra-sentra baru ini sudah pasti akan meningkatkan aktivitas perekonomian di sekitar wilayah tol yang akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Minat investor, tekan Jokowi, harus direspons dengan cepat sehingga masyarakat bisa mendapatkan dan merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur.

        Sementara itu, Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, baik stakeholder maupun masyarakat di Riau sehingga pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai dapat berjalan dengan baik hingga dapat diresmikan hari ini.

        "Diresmikannya ruas tol Pekanbaru–Dumai ini tentu akan membawa dampak positif terutama terhadap mobilitas masyarakat di Pulau Sumatra serta memperlancar alur distribusi melalui waktu tempuh yang singkat, juga biaya yang terjangkau. Setelah diresmikan, tol Pekanbaru-Dumai dapat beroperasi secara penuh serta dapat dilintasi oleh masyarakat," kata Budi, Jumat (25/9/2020).

        Budi menjelaskan, dalam pembangunannya, tol ini menjadi istimewa karena selain diperuntukkan bagi kendaraan roda empat, disediakan pula 5(lima) perlintasan Underpass Perlintasan Gajah (UPG) di sepanjang Tol Perkanbaru-Dumai.

        "Jalan tol ini memang melewati habitat gajah di Kabupaten Bengkalis. Underpass disiapkan agar jalur jelajah gajah tidak terputus. Dengan demikian, biodiversity Sumatra akan terpelihara. Untuk merancang jalur perlintasan gajah melalui underpass tersebut, Hutama Karya berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau," imbuh Budi.

        Underpass perlintasan gajah di Tol Pekanbaru-Dumai keseluruhannya berada di seksi 4 (Kandis Utara -Duri Selatan) dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja. Adapun untuk di seksi 2 (Minas–Kandis Selatan) terdapat pula Jembatan Sungai Tekuana yang kerap kali disinggahi oleh 13 gajah Sumatra karena lokasinya yang tidak jauh dari Pusat Pelatihan Gajah Minas di Kabupaten Siak.

        Diperkirakan, underpass Tol Pekanbaru-Dumai dapat dilintasi hingga seratus ekor gajah. Selain akan membuka akses darat dari Kota Pekanbaru menuju Kota Dumai dan sebaliknya, jalan tol ini diprediksi mampu merangsang geliat perekonomian di Bumi Lancang Kuning.

        Baca Juga: Keuangan Hutama Karya Terganggu, Proyek Trans Sumatera Terancam Mangkrak

        "Kita tahu bahwa Riau merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan sumber daya yang mendominasi, yakni minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit, dan perkebunan serat. Hadirnya tol ini diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas komoditas tersebut," ucap Budi.

        Budi juga menyampaikan rasa bangga dan antusiasme masyarakat Riau dan sekitarnya atas diresmikannya ruas Tol Pekanbaru-Dumai ini sehingga dapat segera beroperasi dan digunakan secara keseluruhan.

        "Masyarakat sangat menantikan hadirnya tol ini, seperti sebelumnya antusias masyarakat terlihat sejak pembukaan fungsional seksi 1 (Pekanbaru–Minas) pada arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di tahun 2019 lalu. Juga saat periode Lebaran April 2020 silam di mana total kendaraan yang melintas mencapai 20 ribu kendaraan lebih. Karena setelah beroperasi, jarak tempuh akan lebih singkat dibandingkan melalui jalan nasional," ujar Budi.

        Dalam pengerjaan ruas tol Pekanbaru-Dumai, Hutama Karya bersinergi dengan anak perusahaan, yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor dan PT Hakaaston (HKA) selaku penyuplai kebutuhan aspal dan beton. HKI yang berdiri pada tahun 2015 lalu dibentuk salah satunya dalam rangka memaksimalkan manfaat penugasan yang diberikan oleh Pemerintah RI kepada Hutama Karya dalam pengembangan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

        Sebelum membangun ruas tol Pekanbaru-Dumai, HKI telah sukses membangun ruas JTTS yang lain, yaitu JTTS ruas Medan-Binjai sepanjang 17 km serta ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km. Kedua ruas tersebut telah resmi beroperasi sejak tahun 2017 lalu. Tol Pekanbaru menjadi jalan tol terpanjang yang sukses dibangun HKI dibandingkan dengan pengalaman HKI lainnya di bidang yang sama.

        Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru–Dumai sepanjang 131,5KM terdiri atas 6 (enam) seksi tol: seksi 1 (Pekanbaru-Minas) sepanjang 10KM, seksi 2 (Minas–Kandis Selatan) sepanjang 24 KM, seksi 3 (Kandis Selatan–Kandis Utara) sepanjang 17KM, seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) sepanjang 26 KM, seksi 5 (Duri Selatan-Duri Utara) sepanjang 29,5KM, dan seksi 6 (Duri Utara-Dumai) sepanjang 25KM.

        Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan 5 (lima) interchange atau Simpang Susun (SS), 4 jembatan sungai: Sungai Tekuana, Sungai Bangso, Sungai Sam-Sam, dan Sungai Mandau yang akan memperlancar arus perjalanan kendaraan dari dan menuju ke arah Dumai, Riau. Tol dengan lebar jalur utama sepanjang 3,6 meter untuk tiap lajur ini dilengkapi oleh 7 (tujuh) Gerbang Tol (GT): GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Pinggir, GT Bathin Solapan, dan GT Dumai. Tol Pekanbaru-Dumai dapat menampung volume kendaraan sebanyak kurang lebih 6.900 kendaraan tiap harinya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: