Jika penghasilan semakin bertambah, maka biasanya tanggungan pun akan meningkat. Nah, faktor usia juga turut memengaruhi penghasilan tiap orang.
Hal yang bisa disimpulkan adalah jangan terpaku pada angka saja, pahami bahwa cashflow management setiap orang bisa berbeda. Hal ini bergantung dari rentang usia, banyaknya tanggungan, prioritas tujuan keuangan, dan yang tidak kalah penting yaitu tipe kepribadian keuangannya.
Yang penting adalah bagaimana orang tersebut pintar-pintar dalam mengalokasikan keuangannya. Adapun perbedaan alokasi jika dibandingkan antara usia 20an dengan 30an berikut ini, seperti dilansir dari laman Instagram @pritaghozie, Jakarta, Sabtu (26/9/2020).
Baca Juga: Waduh, Sri Mulyani Digugat Putra Presiden Soeharto, Ada Apa Tuh??
Baca Juga: Canggih! Mahasiswa ITS Surabaya Ciptakan Aplikasi untuk Bantu Pantau Kondisi Manula
1. Alokasi Living Sebesar 50%
Untuk rentang usia 20an, biasanya keperluan yang perlu dipenuhi dalam pos living seperti bayar tagihan, tempat tinggal, makanan, pakaian, dan cicilan entah apa pun itu.
Namun untuk yang berusia 30an, alokasi living mencakup urusan rumah tangga, bayar tagihan, pengeluaran pribadi, pengeluaran anak, cicilan KPR, kendaraan dan lainnya. Lalu ikut supply big family, dan lain-lain.
"Nah, meski gaji si 30an mungkin lebih besar, tapi pengeluarannya memang makin banyak. Jadi, sangat possibleliving bengkak menjadi 70%." ujar Prita.
2. Alokasi Savings Sebesar 30%
Untuk rentang usia 20an alokasi harus dipaksakan menyisihkan 10% untuk dana darurat, lalu 20% untuk investasi. Sementara, untuk yang berusia 30an, yakni dana darurat ditambah premi asuransi sebesar 10%, tabungan sebesar 5%, dan investasi sebesar 15%.
"Nah, bayangkan jika masa 20an kita cuek finansial, wah di early 30s bakalan repot banget mau sisihin uang buat investasi. Apalagi jika penghasilan gak match dengan pengeluaran, maka hampir dipastikan pos savings yang jadi korban," ujarnya.
3. Alokasi Playing Sebesar 20%
Untuk rentang usia 20an alokasi playing meliputi kebutuhan jajan, jalan-jalan, dan hal-hal seperti ganti gadget. Sementara, untuk yang berusia 30an alokasi playing meliputi, semua poin di usia 20an.
Lalu beli baju untuk anak, membeli untuk memenuhi hobi seperti misal beli tanaman dan pot hiasnya, dan apapun itu untuk kebutuhan entertainment dari toko daring misalnya.
"Usia berapa pun, pos playing ini juga bisa bantu teman kita yang punya local product," ujarnya.
Tidak lupa Prita juga mengingatkan, mau di usia berapa pun untuk tetap mengingat di dalam rezeki penghasilan terdapat hak orang lain pula yang harus dipenuhi, seperti penghasilan apabila mencapai nisab dapat membayar zakat. Ataupun sedekah dalam bentuk apapun, sosial, berbagi. Karena, hal tersebut besar artinya bagi yang menerima.
"Terus, bagaimana jika gaji tidak cukup untuk dibagi seperti rumusan alokasi keuangan di atas? Pilihannya adalah berhemat lagi atau membuka keran penghasilan baru." kata Prita.
Membuka keran penghasilan baru seperti halnya, berdagang, memproduksi sendiri, ataupun berdagang kembali barang orang (reseller) ataupun juga MLM?
Selain itu juga dapat mencari pekerjaan sampingan seperti part time atau freelance. Dan jugal memindahkan aset "tidur" menjadi aset aktif, jika memiliki.
"It's not how much you make, but how much you spend that matters. Hidup itu terus berjalan, harapannya ke arah yang lebih baik. Pepatah mengatakan life begins at 40. Artinya, ada waktunya kelak kita akan menuai buah dari apa yang kita tanam hari ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna