Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Jawara di Sabah, Posisi Muhyiddin Masih Bisa Goyah

        Jadi Jawara di Sabah, Posisi Muhyiddin Masih Bisa Goyah Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Kubu koalisi Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin di negara bagian Sabah, berhasil memenangkan pemilihan, Sabtu (26/9/2020). Kemenangan ini membawa angin segar bagi Muhyiddin yang ingin ditumbangkan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim.

        Koalisi Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin dan sekutunya, Gabungan Rakyat Sabah (GRS), memenangkan 38 dari 73 kursi yang diperebutkan. Dengan hasil ini dapat mengambil kendali dari negara bagian yang dikuasai oposisi, koalisi Pakatan Harapan-Anwar Ibrahim, Parti Warisan Sabah (PWS) dengan 32 kursi. Diikuti kandidat independen tiga kursi.

        Baca Juga: Indonesia Bersama Malaysia & Thailand Dorong Peningkatan Konsumsi Karet Alam Domestik

        Namun, akhirnya tiga kandidat independen memilih berkoalisi dengan GRS.Sekretaris Jenderal Barisan Nasional (BN) Annuar Musa,  mengatakan koalisi akan membahas langkah selanjutnya terkait pembentukan pemerintahan.

        "Orang Sabah sudah bersuara, 41 banding 32. GRS akan membentuk pemerintahan Sabah yang baru, insya-Allah," katanya dalam sebuah posting Twitter.

        Pemilu ini bagai referendum dalam tujuh bulan masa Muhyiddin berkuasa. Menurut Muhyiddin, kemenangan di Sabah dapat membuka jalan bagi pemilu nasional atau pilihan raya lebih awal.

        Yang bertujuan mengakhiri ketidakpastian atas stabilitas aliansi partai berkuasa, yang mayoritas hanya dengan kelebihan dua kursi di parlemen. Dengan komposisi: PN punya 111 kursi. PH 109 kursi.

        Pemilu Malaysia harusnya digelar pada 2023, namun rumor yang beredar kencang menyebut pemilu berpotensi dimajukan beberapa bulan ke depan.

        “Saya bersyukur kepada Allah SWT atas kemenangan Gabungan Rakyat Sabah dalam Pemilu Negeri Sabah,” ujar Muhyiddin dalam jumpa pers di kediamannya tadi malam, di lansir dari media sosialnya.

        “Saya mengucapkan selamat kepada calon-calon GRS yang menang dalam Pemilu. Inilah waktunya bagi kita semua melakukan bakti yang terbaik untuk rakyat dan membuktikan bahwa kita peduli kepada rakyat,” tegasnya.

        Muhyiddin juga mengucapkan terima kasih kepada semua petugas dan sukarelawan yang telah membantu berkampanye untuk calon-calon GRS dalam pemilu ini.

        Kemenangan di negara bagian Sabah menambah kepercayaan diri Muhyiddin mempertahankan posisi di tengah munculnya klaim dari tokoh oposisi Anwar Ibrahim, yang mengaku mendapat dukungan mayoritas parlemen Malaysia untuk mendirikan pemerintahan. Anwar juga mengklaim, pemerintahan Muhyiddin sudah runtuh.

        Meski kemenangan di Sabah membuat Muhyiddin senang, Peneliti politik Malaysia dari University of Nottingham Bridget Welsh mengatakan, sang PM jangan lega dulu. Karena posisinya belum aman.

        “Dia baru melewati ujian pemilihan umum di negara bagian. Ini jauh dari selesai,” ujar Wels ke- pada Al Jazeera, kemarin.

        “Dia tetap menduduki posisi yang rentan. Waktunya di posisi itu masih bisa dihitung dengan hari,” ingatnya.

        Pekan lalu, politik Malaysia geger gara-gara Anwar mengklaim telah mengantongi du- kungan mayoritas parlemen. Namun masih harus menunggu audiensi bersama Raja Malaysia sebelum dia benar-benar bisa mengaku sebagai PM Malaysia yang baru.

        Perpindahan kekuasaan itu tidak mudah bagi Anwar. Dia masih terganjal restu karena tidak bisa bertemu dengan raja karena masih sakit.

        Raja Malaysia ke-16, Yang di- Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah tidak akan menggelar audiensi dengan siapa pun selama sepekan karena sedang berada di rumah sakit. Kabar tersebut disampaikan pejabat istana, Jumat (25/9/2020), ketika pemimpin oposisi Anwar Ibrahim ingin menemuinya untuk membentuk sebuah pemerintahan baru.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: