Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Janjikan Sinovac Beredar Merata pada 2021

        China Janjikan Sinovac Beredar Merata pada 2021 Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Sebuah perusahaan farmasi dari Tiongkok bernama Sinovac Biotech Ltd membawa secercah harapan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini masih belum menunjukan adanya penurunan.

        Perusahaan tersebu mengklaim bahwa mereka akan mengembangkan sebuah vaksin Covid-19 yang siap digunakan pada tahun 2021.

        Baca Juga: China Pede Sinovac Ciptaannya Tanpa Efek Samping karena...

        Tidak hanya untuk negara tersebut saja, vaksin yang dibuat oleh perusahaan Tiongkok ini akan terdistribusi secara global, bahkan pada Amerika Serikat.

        Dikutip dari India Times, Kepala Eksekutif Sinovac Biotech Ltd, Yin Weidong telah mengajukan permohonan ke pemerintah AS untuk menjual vaksin di Amerika Serikat.

        Jika vaksin ini lolos uji klinis tahap tiga pada pengujian ke manusia, maka vaksin ini boleh dijual dan digunakan secara global.

        Lebih jauh, Yin menyatakan bahwa dirinya sendiri telah mencoba efektivitas vaksin yang dibuat oleh perusahaan miliknya.

        Sinovac Biotech LTD sudah menjanjikan bahwa jika sudah selesai tahap pengujian maka vaksin ini akan dikirimkan ke negara seperti Brazil, Indonesia dan juga Turki.

        Mereka akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang sama pada saat Tiongkok juga menggunakan obat tersebut.

        Hal ini pun semakin menggarisbawahi bagaimana perjanjian pasokan vaksin dapat memperkuat hubungan diplomatik di era COVID-19. 

        Bisakah Tiongkok Dipercaya Memberikan Vaksin

        Sayangnya tidak ada janji pasti bahwa vaksin Covid-19 yang dibuat di Tiongkok tersebut manjur digunakan atau tidak untuk mengobati penderita pandemi ini.

        Pasalnya, Tiongkok memiliki beberapa rapot merah bantuan Covid-19 yang ia layangkan pada beberapa negara lainnya.

        Pada Maret 2020 kemarin, pemerintah Spanyol, Turki, dan Belanda menolak ribuan alat tes dan masker medis dari Tiongkok.

        Hal ini terjadi karena peralatan medis tersebut semuanya berada di bawah standar keamanan ataupun cacat sehingga tidak bisa digunakan.

        Pada saat yang hampir bersamaan, Kementerian Kesehatan Belanda menarik dari peredaran sejumlah 6 juta masker wajah yang mereka beli dari Tiongkok.

        Ini dikarenakan masker tersebut banyak yang rusak dan dalam kondisi tidak layak pakai.

        Kasus lainnya terjadi di India pada April 2020 kemarin.

        Saat itu, pemerintah India mengembalikan sekitar 63 ribu alat pelindung diri yang dikirimkan oleh Tiongkok karena tidak memenuhi standar keselamatan tenaga medis di sana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: