Para purnawirawan TNI yang menamakan diri Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) menghadiri acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata menggunakan baret merah hingga sempat menimbulkan kericuhan beberapa waktu lalu. Salah satu pensiunan yang menggunakan lambang baret merah itu adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Menanggapi hal tersebut, Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan mengingatkan para pensiunan TNI untuk menggunakan baret merah secara bijak dan tidak menggunakannya di luar ketentuan. Hal ini dikatakan oleh Mayjen Hasan usai menghadiri HUT TNI Ke- 75 secara virtual.
"Kami sebagai pembina korps juga mengingatkan semua pensiunan serta mereka yang mendapat kehormatan memakai baret merah untuk menggunakannya secara bijak," kata Hasan, Senin 5 Oktober 2020.
Baca Juga: Mau Nyapres Pak Gatot Nurmantyo? Buat Parpol Dulu
Menurutnya, lambang baret merah tidak boleh digunakan sembarangan dan sangat dihargai oleh Korps Kopassus. Selain itu, menurut Hasan penggunaan baret merah itu sendiri harus berkaitan dengan acara Kopassus.
"Sebagaimana yang disampaikan para sesepuh bahwa baret merah merupakan kehormatan bagi prajurit Kopassus dan simbol yang harus diapresiasi tinggi. Oleh karena itu dalam penggunaannya harus terkait dengan acara Kopassus itu sendiri," sindiran keras Hasan.
Hasan melanjutkan, penggunaan lambang baret merah sudah lama terjadi. Hasan juga menyayangkan masih ada pihak yang menyalahgunakan lambang baret merah tersebut.
"Itu sudah lama beredar. Kami juga banyak menerima keluhan, kritik, dan kekhawatiran tentang penggunaan (simbol)," kata Danjen Kopassus.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo melakukan ziarah ke TMP Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (31/9/2020). Gatot tidak datang seorang diri melainkan bersama dengan rombongan.
Dalam rombongan, tercatat hadir Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) periode 2005-2007 Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) periode 2009-2012 Marsekal (Purn) Imam Sufaat, Komandan Korps Marini (Dankormar) periode 1996-1999 Letjen (Purn) Suharto.
Kemudian ada Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus periode 2007-2008 Mayjen Soenarko dan beberapa pensiunan jenderal yang tergabung dalam Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (P2KN) serta Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM) lainnya, termasuk relawan.
Baca Juga: Terkuak, TNI Akhirnya Buka-bukaan Modus Gatot Cs ke TMP Kalibata, Bukan Ziarah!
Karena mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini datang berombongan, aparat mengingatkan agar yang masuk ke area TMP Kalibata dibatasi maksimal 30 orang. Meski sempat berdebat dengan Komandan Kodim 0504/Jaksel Kolonel (Inf) Ucu Yustiana, Gatot akhirnya dibolehkan berziarah.
Ternyata, kedatangan Gatot memang seperti dinantikan pihak lawan. Entah dari mana asalnya, kemudian muncul pendemo yang beraksi menolak kedatangan Gatot untuk berziarah. Beruntung, aparat akhirnya menghalau pendemo tersebut yang tidak sampai bentrok dengan relawan KAMI, yang ikut datang ke TMP Kalibata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: