Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Crown Group Investasi Rp30 T Bangun Properti di Melbourne

        Crown Group Investasi Rp30 T Bangun Properti di Melbourne Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Crown Group akan meluncurkan pengembangan Melbourne pertamanya bulan depan, didahului oleh Indonesia, kemudian Tiongkok dan Asia Tenggara, diikuti oleh Australia pada Tahun Baru.

        Komisaris dan CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan bahwa ARTIS, di Kawasan Southbank yang bergengsi, merupakan bagian dari rencana Crown Group untuk menciptakan pipeline pengembangan senilai Rp30 triiun di Melbourne. Baca Juga: Dihantui Pandemi, Penjualan Properti LPKR Melesat, Tembus 304 Persen Lho..

        “Kami yakin untuk meluncurkannya di pasar saat ini karena kami didukung oleh fundamental pasar utama - berada di lokasi utama yang sangat dicari di luar wilayah CBD Melbourne. Ada permintaan yang kuat untuk pengembangan hunian berkonsep butik dengan desain unik dan ada pasokan terbatas untuk produk semacam itu," katanya saat video conference, Selasa (13/10/2020).

        Iwan Sunito mengatakan ARTIS hanya akan menampilkan 153 unit apartemen, dengan pemandangan kota tanpa gangguan dan desain oleh Arsitek Koichi Takada yang terkenal secara internasional berarti itu adalah penawaran yang benar-benar terbatas.

        “Hanya ada sedikit pengembang yang meluncurkan proyek huniannya di Melbourne pada 2021 dan karena itu stok yang tersedia sangat terbatas untuk memenuhi permintaan. Ada juga banyak yang mengantisipasi Crown Group datang ke Melbourne untuk pertama kalinya.” ungkapnya.

        Crown Group, yang berkantor di Sydney, Brisbane, Indonesia, dan Los Angeles, telah bekerja sama dengan pengembang hunian Melbourne yang berpengalaman, G3 Projects, dalam usaha patungan pertama mereka.

        G3 Projects, yang dipimpin oleh Bobby Iskandar Lim, telah membuat namanya terkenal dengan berbagai proyek butik canggih di penjuru Melbourne selama 25 tahun terakhir.

        "Bangunan landmark ini akan mengubah wajah Kawasan Southbank melalui keindahan efek façade pita putihnya yang mencerminkan pergerakan Art in Motion," ujarnya.

        Iwan menjelaskan bangunan yang terletak di area sudut seluas 2.070 meter persegi di 175 Sturt Street, ini akan menampung 153 unit apartemen dan penthouse dengan satu, dua dan tiga kamar tidur yang mewah.

        Para penghuni akan memiliki akses ke fasilitas bergaya resor khas Crown Group, yang mencakup lounge atap dengan taman yang indah dan area bermain anak-anak, gym di lantai satu, serta kolam renang indoor dan jacuzzi yang spektakuler.

        "Ruang seni komunitas dan kafe akan menyediakan ruang bagi seniman lokal untuk mengelar pameran," tambahnya.

        Adapun, Direktur Colliers International Residential Melbourne, Robert Papaleo mengatakan ARTIS akan berbatasan dengan kawasan seni dan kawasan St Kilda Road, menawarkan kehidupan utama di pinggiran kota dengan akses ke Royal Botanic Gardens dan beberapa sekolah top di Melbourne.

        “Peremajaan kawasan Southbank terus berlanjut dengan transformasi daerah tepi sungai dan jalan-jalan utama agar sesuai dengan daya tarik jalan raya St Kilda Road yang terkenal.” katanya.

        “Lokasi ini akan ditingkatkan lagi dengan dibukanya Stasiun Metro Anzac baru pada tahun 2025, sekitar 600 meter dari lokasi, dekat sudut Park Street dan St Kilda Road,” ungkapnya.

        Dia mengatakan pasar apartemen kontemporer Melbourne telah menikmati kelahiran kembali melalui beberapa proyek di sekitar kawasan  Southbank sejak 30 tahun yang lalu dan sekarang terus berkembang seiring dengan peningkatan status Melbourne sebagai kota global.

        “ARTIS akan berada di garis depan generasi berikutnya dari kebutuhan akan apartemen canggih di Melbourne,”ujarnya

        Robert mengaku Artis diluncurkan pada saat pasokan apartemen baru di Melbourne berkurang.

        Pertengahan 2010-an terjadi gelombang yang belum pernah terjadi sebelumnya dari apartemen baru yang dibangun di seluruh Melbourne, didukung oleh tingkat permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini mendukung pasar apartemen yang kuat secara fundamental.

        “Outlook saat ini adalah penyelesaian apartemen baru turun drastis pasca tahun 2022 sehingga pembeli apartemen di lokasi pinggiran kota seperti Southbank menghadapi pilihan terbatas.”

        Pada kesempatan yang sama, Arsitek Koichi Takada mengatakan Kawasan Seni Melbourne sangat penting bagi kota sehingga secara alami mempengaruhi desain bangunan tersebut.

        “Saat kami mulai mendesain, kami ingin memikirkan tentang hubungan antara seni dan bentuk, dengan kata lain seni dan arsitektur. Tentu saja, seni dan arsitektur itu berlawanan, yang satu memiliki fungsi, yang lain tidak memiliki fungsi yang ditentukan," jelasnya.

        “Jadi, kami datang dengan konsep art in motion. Dan motion atau gerak bukanlah sesuatu yang biasanya kita kaitkan dengan arsitektur. Oleh karenanya, ini menciptakan rasa ketegangan antara seni dan arsitektur, kontras dengan upaya memanusiakan bangunan bertingkat tinggi dalam konteks perkotaan." tambahnya.

        Koichi mengaku terinspirasi oleh gambar dalam seni yang akhirnya memunculkan desain yang memiliki dua menara putih melengkung yang mencolok dikelilingi oleh "pita" putih yang berliku-liku.

        “Pita tersebut akan membentuk pola indah yang berkilau putih, memantulkan cahaya, menciptakan kanvas yang selalu berubah dan menjadi mercusuar bagi masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.

        Lantai yang lebih rendah dan ruang seni komunitas juga akan membantu memanusiakan bangunan.

        “Ini adalah sesuatu yang dilakukan Crown Group dengan sangat baik, dengan tempat tinggal bergaya resor dan fasilitas umum seperti teras taman di puncak gedung, ruang serba guna, ruang bermain anak-anak, dan gym. Dalam hal ini, ini adalah bangunan khas Crown Group," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: