Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lagi Inspeksi di Perbatasan Taiwan, Xi Jinping Perintahkan Tentara Siap Perang

        Lagi Inspeksi di Perbatasan Taiwan, Xi Jinping Perintahkan Tentara Siap Perang Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Presiden Xi Jinping telah memerintahkan pasukan China di dekat Taiwan untuk "mempersiapkan perang" hanya beberapa hari setelah latihan invasi besar-besaran di pulau itu.

        Xi meminta Angkatan Lautnya untuk "memfokuskan semua pikiran dan energi (Anda) untuk mempersiapkan perang dan menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi", demikian dilaporkan kantor penyiaran pemerintah China Central Television (CCTV).

        Baca Juga: Xi Jinping Sarankan Pemuda Hong Kong Pindah ke China Agar...

        Komentar itu disampaikan Xi saat menginspeksi pangkalan Korps Marinir Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat di Chaozhou, Guangdong.

        “Fokuskan semua pikiran dan energi (Anda) untuk mempersiapkan perang dan pertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi,” kata Xi sebagaimana dilansir The Sun.

        Kepada tentaranya, Xi mengatakan agar mereka "mempercepat peningkatan (kemampuan tempur)" untuk menjadi kekuatan "multi-fungsi, respon cepat, segala cuaca dan wilayah". Xi juga mengatakan kepada Angkatan Laut bahwa mereka bertanggung jawab untuk "menjaga keamanan kedaulatan negara dan kepentingan laut".

        Dalam pidatonya kemudian, Xi menyerukan lebih banyak pertukaran antara Hong Kong, Makau dan Taiwan untuk "memperkuat rasa kepemilikan mereka dengan tanah air".

        Perintah Xi datang di saat ketegangan terus meningkat antara China dan Taiwan.

        Pada Sabtu (10/10/2020), pasukan China melakukan latihan invasi ke Taiwan dengan mensimulasikan serangan dalam latihan militer skala besar. Ribuan tentara amfibi dan udara terlihat menyerang pulau tak dikenal dengan roket dan drone dalam sebuah video yang dirilis oleh CCTV.

        Rekaman itu menunjukkan kapal pendarat amfibi, helikopter serang dan rudal darat serta ribuan pasukan saat mereka menyerbu pulau itu. Video tersebut dikatakan sebagai latihan "multi-dimensi" yang direkam di lepas pantai tenggara China di provinsi Fuijan dan Guangdong.

        Laporan mengatakan latihan itu dilakukan oleh pasukan kelompok ke-73 PLA, yang dianggap sebagai kekuatan utama yang akan digunakan dalam setiap potensi serangan di Taiwan.

        Ketegangan meningkat lebih jauh setelah Beijing menyiarkan pengakuan yang diklaim dari seorang pengusaha Taiwan yang ditahan atas tuduhan mata-mata.

        China juga menayangkan cuplikan dari pengusaha Taiwan yang sedang ditahan selama akhir pekan.

        Lee Meng-chu, (45), telah dituduh "membahayakan keamanan nasional" dan muncul di TV China pada Minggu malam dan mengaku secara ilegal merekam latihan militer di sebuah kota dekat Hong Kong selama protes di sana tahun lalu.

        Laporan di televisi pemerintah menunjukkan Lee dengan rambut yang dipotong pendek, mengenakan kemeja biru dan rompi oranye dengan nomor penjaranya di atasnya.

        “Saya mengambil ponsel saya untuk merekam beberapa video. Saya menyesal. Saya telah melakukan banyak hal buruk,” kata Lee.

        Laporan itu mengatakan dia telah ditahan pada Agustus di sebuah perlintasan perbatasan Shenzhen.

        Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan pada Senin (12/10/2020) bahwa tuduhan itu hanya "spekulasi politik".

        Taiwan dan China berpisah pada 1949 setelah perang saudara dan meskipun mereka memiliki hubungan bisnis yang luas, tidak ada hubungan resmi.

        China telah meningkatkan tekanan di pulau itu sejak Presiden Tsai Ing-wen, yang menolak pandangannya sebagai bagian dari "satu China", terpilih di Taiwan pada 2016.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: