Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo Bertandang ke Pentagon, Media Ternama AS Ungkit Kasus HAM

        Prabowo Bertandang ke Pentagon, Media Ternama AS Ungkit Kasus HAM Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Media ternama asal Amerika Serikat, The New York Times, menyoroti dan memberitakan rencana kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon.

        Pemberitaan tersebut ditulis dalam artikel berjudul Indonesian Defense Chief, Accused of Right Abuses, Will Visit Pentagon dan dipublikasikan pada 14 Oktober 2020. Dalam artikel itu ditulis bahwa selama dua dekade, Prabowo menjadi sorotan dalam urusan internasional.

        "Prabowo, yang pernah menjadi menantu diktator Soeharto yang meninggal pada 2008 dan mantan Komando Pasukan Khusus Indonesia yang ditakuti, disalahkan atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan yang dipimpinnya. Di bawah Presiden Bill Clinton, George W Bush, dan Barack Obama, dia dilarang mengunjungi AS," tulis artikel The New York Times seperti dikutip, Kamis (15/10/2020).

        Baca Juga: Amnesty International Cs Surati Menlu AS: Kok Prabowo Dapat Visa?

        Media itu menyebut kunjungan Prabowo adalah atas undangan dari Menteri Pertahanan Mark T Esper. Rencananya dia tiba di Washington pekan ini dan dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi di Pentagon pada Kamis waktu setempat.

        New York Times menulis, kunjungan ini merupakan puncak dari pencarian selama bertahun-tahun bagi Prabowo untuk mendapatkan kehormatan. Sementara bagi AS, kunjungan tersebut menyoroti pentingnya Indonesia sebagai sekutu AS yang berpotensi penting menghadapi China.

        Menurut artikel tersebut, Amnesty International dan enam kelompok HAM lainnya sudah meminta pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membatalkan kunjungan Prabowo karena melanggar aturan AS yang melarang masuknya orang-orang yang dituduh melakukan pelanggaran HAM.

        "Prabowo Subianto adalah mantan jenderal Indonesia yang sejak 2000 telah dilarang memasuki AS karena dugaan keterlibatan langsung dalam pelanggaran HAM," tulis pernyataan kelompok tersebut kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

        Selain itu, dalam artikel juga dijabarkan Prabowo sebagai komandan pasukan khusus diberhentikan dari militer karena memerintahkan penculikan aktivis mahasiswa. Prabowo juga dituduh melakukan kekejaman di Timor Timur. Setelah Soeharto lengser, Prabowo diberhentikan dari tentara atas tuduhan pelanggaran hukum dan HAM.

        Sementara itu, kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke AS direspons positif Partai Gerindra, yang merupakan partai besutan Prabowo Subianto. Dengan diperbolehkannya Prabowo masuk negeri Paman Sam diyakini akan berdampak bagus kepada kedua negara.

        Baca Juga: Rezim Jokowi Sudah Incar KAMI, Berikutnya Gatot Jadi Target

        Baca Juga: Prabowo Teriak Asing, Investor Bakal Lari Pontang-Panting

        "Kami menyambut baik. Kami enggak mau berasumsi, tapi yang jelas pemberian visa itu menguntungkan kedua negara," kata Wakil Ketua Umun Bidang Hukum dan Advokasi Partai Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Jumat (9/10/2020).

        Pemberian visa ini merupakan langkah yang bagus bagi mantan Danjen Kopassus tersebut. Hal ini menjadi pembuktian jika Prabowo tidak terkait dengan tuduhan pelanggaran HAM yang selama ini dialamatkan kepadanya. Sebelumnya selalu beredar isu bahwa Prabowo tak bisa masuk AS.

        "Ya tentu bagus kalau benar begitu. Soal penghilangan paksa kan jelas putusan kasus tim Mawar sama sekali tidak menyebut nama pak Prabowo. Pak Prabowo clear dari kasus HAM apa pun. Selama ini tuduhan pelanggaran HAM lebih merupakan permainan politik dalam negeri," kata Habiburokhman lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: