Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin genap memasuki usia satu tahun. Selama itu, berbagai urusan ekonomi masih jadi sorotan publik, khususnya masalah utang luar negeri.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Bhima Yudhistira, mengatakan saat ini utang Indonesia tercatat menempati urutan ketujuh tertinggi, di antara negara berpendapatan menengah dan rendah dalam Utang Luar Negeri (ULN). Dengan ULN yang mencapai US$402 miliar, dipastikan bahwa beban ULN Indonesia jauh lebih besar dari sejumlah negara di dunia.
Baca Juga: Ya Tuhan, Utang Pemerintah Berkembang Biak 155,1% Mendekat ke Rp1.000 T
"International Debt Statistics 2021 dari Bank Dunia mencatat, beban ULN Indonesia jauh lebih besar dari Argentina, Afrika Selatan, dan Thailand," kata Bhima dikutip dari Viva, Selasa, 20 Oktober 2020.
Bhima menyayangkan, di tengah situasi pandemi COVID-19 ini, pemerintah masih terus menambah utang dalam bentuk penerbitan utang valas.
Padahal, dia menilai, utang valas itu termasuk jenis utang yang rentan membengkak, khususnya apabila terjadi guncangan dari kurs rupiah. Bhima juga mencatat, pemerintah pada tahun 2020 telah menerbitkan Global Bond sebesar US$4,3 miliar, dan jatuh tempo pada 2050 atau tenor 30,5 tahun.
Artinya, saat ini pemerintah sedang mewarisi utang pada generasi ke depan, di mana beban utang untuk satu orang penduduk rata-rata mencapai Rp20 juta lebih.
"Setiap satu orang penduduk di era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tercatat menanggung utang Rp20,5 juta, dengan perhitungan utang pemerintah Rp5.594,9 triliun per Agustus 2020 dibagi 272 juta penduduk," ujarnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat