Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Perusahaan Mahaka Group Milik Erick Thohir Rugi Bandar

        Dua Perusahaan Mahaka Group Milik Erick Thohir Rugi Bandar Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Erick Thohir, sosoknya menjadi sorotan publik sejak bergabung ke jajaran pemerintahan Jokowi-Maruf. Bersamaan dengan amanah menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir kini pun terlibat aktif dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dengan menyandang jabatan sebagai Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 dari Sektor Ekonomi.

        Baca Juga: Nasib 5 Perusahaan Milik Sandiaga Uno: Yang Untung Ada, Yang Buntung Juga Ada!

        Baca Juga: Duel Media Televisi Milik Konglomerat: Hary Tanoesoedibjo vs Eddy Sariaatmadja, Siapa Juara?

        Jauh sebelum bergelut di dunia politik, saudara kandung Garibaldi Thohir ini sudah lebih dulu berkecimpung di dunia usaha. Erick Thohir merupakan pengusaha, pendiri, sekaligus pemilik Mahaka Group, yakni konglomerasi perusahaan yang bergerak di bidang bisnis media dan hiburan. 

        Mahaka Group lahir pada 28 November 1992 silam dengan nama PT Abdi Bangsa Tbk (ABBA). Perusahaan yang digagas Erick Thohir itu akhirnya berganti nama menjadi PT Mahaka Media Tbk (ABBA) pada Mei 2010. Sebagai perusahaan konglomerasi, Mahaka Group bukan hanya beranggotakan Mahaka Media, melainkan juga ada PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). 

        Sama-sama bergerak di bawah payung Mahaka Group, bagaimana performa keduanya sampai dengan semester pertama tahun 2020 ini? Akankah ABBA dan MARI mampu mencetak kinerja keuangan yang positif di tengah pandemi Covid-19, simak ulasan berikut.

        1. Mahaka Media

        Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, begitu kiranya yang dapat menggambarkan peruntungan PT Mahaka Media Tbk (ABBA). Pasalnya, pandemi Covid-19 telah menekan signifikan kinerja keuangan ABBA, di mana rugi bersih perusahaan membengkak hingga 890,25% pada semester pertama tahun 2020.

        Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, ABBA membukukan rugi sebesar Rp2,37 miliar pada Juni 2019 lalu dan bertambah jumbo menjadi Rp23,37 miliar pada Juni 2020. ABBA belum bisa lepas dari jerat rugi karena perusahaan mencatat penurunan penjualan pada paruh pertama tahun ini. 

        Secara tahunan, penjualan ABBA terkoreksi hingga 54,50%, yakni dari Rp154,34 miliar pada semester I 2019 menjadi Rp70,22 miliar pada semester I 2020. Penjualan yang bersumber dari sirkulasi, iklan surat kabar, dan buku menyumbang sebesar Rp34,43 miliar pada Juni tahun ini. Sumbangsih tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp46,49 miliar.

        Segmen event organizer juga ikut tergerus, yakni dari yang sebelumnya Rp13,32 miliar menjadi hanya Rp6,34 miliar pada semester I tahun ini. KOntribusi penyiaran televisi tercatat menurun dari Rp15,01 miliar pada tengah tahun 2019 menjadi Rp9,48 pada tengah tahun ini.

        Dua sumber penjualan berikutnya juga sama-sama mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Segmen sewa menurun dari Rp9,58 miliar menjadi Rp7,68 miliar, sedangkan penjualan lainnya turun dari Rp69,94 miliar menjadi hanya Rp12,29 miliar. Menurunnya penjualan membuat beban pokok penjualan ikut terpangkas, yakni dari Rp91,16 miliar per Juni 2019 menjadi Rp30,04 miliar per Juni 2020.

        Pada dasarnya, ABBA berhasil menekan pos beban pada paruh pertama tahun 2020. Misalnya, beban penjualan turun dari Rp3,82 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp2,77 miliar pada Juni 2020. Pada periode yang sama, beban umum dan administrasi naik dari Rp63,24 miliar menjadi Rp64,13 miliar. 

        Kemudian, beban keuangan dapat ditekan dari Rp4,19 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp2,03 miliar pada Juni 2020. Namun, yang membuat keuangan ABBA semakin berat adalah rugi selisih kurs sebesar Rp2,45 miliar pada semester I 2020. Padahal, semester I 2019 lalu, ABBA mengantongi laba selisih kurs hingga 10,36 juta.

        2. Mahaka Radio

        Lengan bisnis Mahaka Group di industri radio dikelola oleh PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). Kompak dengan ABBA, Mahaka Radio juga harus menelan pil pahit pada semester pertama tahun 2020. Pasalnya, Mahaka Radio menanggung rugi bersih sebesar Rp13,09 miliar per Juni 2020. Padahal, Mahaka Radio mengantongi laba bersih hingga Rp13,19 miliar pada Juni 2019 lalu.

        Berbaliknya keuntungan Mahaka Radio menjadi kerugian tidak terlepas dari pendapatan perusahaan yang tertekan selama pandemi Covid-19. Dilansir dari laporan keuangan perusahaan, Mahaka Radio membukukan pendapatan bersih sebesar Rp36,92 miliar pada paruh pertama tahun ini. Capaian tersebut menurun 47,55% dari paruh pertama tahun lalu yang menembus Rp70,39 miliar.

        Pendapatan Mahaka Radio paling besar bersumber dari iklan radio program, yakni mencapai Rp32,10 miliar pada Juni 2020. Angka tersebut menurun dari Juni 2019 lalu yang mencapai Rp41,61 miliar. Iklan radio spot bahkan menurun lebih dalam, yakni dari yang sebelumnya Rp32,18 miliar menjadi hanya Rp12,99 miliar. Pendapatan iklan radio adlibs terpangkas dari Rp15,15 miliar menjadi Rp8,45 miliar.

        Bukan cuma itu, pendapatan dari event off-air juga ikut anjlok menjadi Rp2,03 miliar pada semester satu 2020. Adapun pada semester I 2019, kontribusinya mencapai Rp4,23 miliar. Sementara itu, pendapatan lain-lain mengalami kenaikan tipis dari Rp3,64 miliar menjadi Rp4,69 miliar.

        Asal tahu saja, Mahaka Radio berhasil menekan beban program dan siaran dari angka Rp795,33 juta per Juni 2019 menjadi Rp390,87 juta per Juni 2020. Begitu juga dengan beban keuangan yang angkanya turun dari Rp3 miliar menjadi Rp2,37 miliar. Bahkan, rugi selisih kurs yang tahun lalu mencapai Rp10,13 juta, tahun ini angkanya menurun jadi Rp431,83 ribu. 

        Namun, pada saat yang bersamaan, beban umum dan administrasi tercatat membengkak dari Rp47,04 miliar menjadi Rp48,24 miliar. Pendapatan keuangan yang diterima Mahaka Radio pada enam bulan pertama tahun ini juga menurun, yakni dari Rp362,34 miliar menjadi Rp177,59 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: