Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Benarkah Ada Lagi Penyerangan Ulama di Pancoran?

        Benarkah Ada Lagi Penyerangan Ulama di Pancoran? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejumlah akun Facebook mengunggah video sepanjang enam detik, yang menyebutkan penyerangan terhadap ulama bernama K.H. Amir Hamzah di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.  Video yang diunggah pada Minggu (1/11) itu tengah viral dan marak beredar di jejaring media sosial Facebook maupun Youtube.

        Pada detik-detik awal cuplikan video tersebut, terlihat kerumunan santri yang sebagian besar berpakaian putih. Tiba-tiba, beberapa orang santri muncul sambil menggotong seorang pria berpakaian hitam.

        Berikut narasi yang dibubuhkan pemilik Facebook Amaara Mufida dalam unggahan video tersebut:

        "Terjadi Kembali Penyerangan Terhadap Ulama/Ustad KH.Amir Hamzah. Kemarin Sabtu Siang 31 Oktober 2020 di Masjid Salafiyah - Ponpes Darul Islah, Buncit - Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Kira2 apa motifnya nih? Stress? Depresi? Gila?".

        Namun, benarkah ada seorang ulama yang diserang di Pancoran, Jakarta, sebagaimana dituliskan dalam unggahan Facebook itu? 

        Penjelasan:

        Kepala Kepolisian Sektor Pancoran Kompol Anies Supriyanto pada Senin (2/11), membantah informasi tentang penyerangan terhadap ulama bernama K.H. Amir Hamzah di Pondok Pesantren Daarul Ishlah Assalafia, yang berlokasi di Pancoran, Jakarta Selatan.

        "Itu hoaks (kabar bohong), ustaznya baik-baik saja," kata Kompol Anies Supriyanto dikutip dari Antara berjudul "Polisi bantah informasi penyerangan ulama di Pancoran".

        Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisia Sektor Pancoran Iptu Supardi menjelaskan peristiwa yang sebenarnya terjadi pada rekaman video viral itu.

        "Jadi itu, saudara ustaz mau datang bertemu dengan ustaznya, sang ustadz lagi mandi, agak maksa begitu, jadi para santri mengira ada keributan," kata Supardi.

        Menurut Supardi, sempat terjadi kesalahpahaman karena santri tidak mengenal saudara jauh ustaz yang datang ke pesantren yang ingin bertemu dan meminta nasihat. "Videonya benar, tapi bukan penyerangan. Jadi, itu saudara ustaz mau bertemu karena ada masalah keluarga, habis bercerai, mau menemui ustaznya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: