Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dear Habib Rizieq, Jangan Ikuti Saran Orang PDIP, Ini Alasannya

        Dear Habib Rizieq, Jangan Ikuti Saran Orang PDIP, Ini Alasannya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Analis politik, Iwel Sastra mengatakan bahwa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab tidak perlu membuat atau bergabung dengan salah partai politik, jika sudah berada di Tanah Air. 

        "Walaupun beliau sering memberikan pandangan terkait dengan perkembangan politik tanah air, beliau tidak harus masuk ke partai politik," katanya, seperti dilansir ROML, Kamis (5/11). Baca Juga: Habib Rizieq Kembali, Respons Ahok Singkat: Selamat...

        Diketahui sebelumnya, Politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan, demi menyemarakkan demokrasi di Indonesia, partisipasi politik Habib Rizieq harus diwadahi dalam sebuah organisasi partai politik. Baca Juga: Agenda Habib Rizieq di Tanah Air: Segera Nikahkan Najwa Shihab

        Menurut dia, Habib Rizieq merupakan tokoh yang memiliki banyak pengikut. Sehingga akan lebih baik jika partisipasi politik yang bersangkutan diwadahi dalam organisasi partai politik.

        Terkait itu, Iwel menjelaskan, tidak semua orang yang memiliki ketertarikan terhadap politik dan berkiprah di dunia politik harus menjadi politisi dan bergabung dengan partai politik.

        "Misalnya dosen ilmu politik, kan dia tidak harus menjadi anggota partai politik. Pengamat politik, kan tidak harus menjadi anggota partai politik. Konsultan politik yang memiliki banyak peran dalam kompetisi politik, tidak harus menjadi anggota partai politik," tuturnya.

        "Contoh nyata adalah Anies Baswedan ikut kompetisi politik pada Pilkada DKI 2017, diusung partai politik sementara dia bukanlah anggota partai politik," terangnya.

        "Tidak harus berpolitik dengan menjadi anggota partai politik maupun mendirikan partai politik, bisa hanya dengan ikut mendukung atau didukung," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: