Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kontroversi Pertemuan Habib Rizieq dan Anies Baswedan: PDIP Komentar Sinis

        Kontroversi Pertemuan Habib Rizieq dan Anies Baswedan: PDIP Komentar Sinis Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi -

        Anies Baswedan ikut menyambut kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Malam hari setelah Rizieq tiba di Tanah Air, Gubernur DKI Jakarta itu langsung sowan. Kedatangan Anies ini dikomentari banyak pihak. Ada yang bilang Anies mencari berkah. Ada juga yang marah.

        Kedatangan Anies ke Petamburan, rumah Rizieq yang juga markas FPI, pertama kali terungkap dari foto yang diunggah Tengku Zulkarnain di akun Instagram-nya, @tengkuzulkarnain.id, Selasa malam, sekitar pukul 23.00.

        "Pertemuan empat sahabat, tiada yang lebih menggembirakan daripada bertemu dengan sahabat," tulisnya.

        Baca Juga: Reuni Akbar 212, Anak Buah Anies Kasih Sinyal Menolak Diselenggarakan di Monas?

        Dalam foto itu, Rizieq diapit Anies dan Zul. Anies di sebelah kanan, Zul sebelah kiri. Di sebelah Zul, ada menantu Rizieq, Hanif Al-Athos.

        Anies mengenakan setelan jas, celana hitam, serta peci. Sementara, tiga orang lainnya mengenakan setelan serba putih. Semuanya pakai masker. Sayang, ada dua orang yang maskernya hanya menempel di dagu, tak menutupi mulut. Mereka menghadap ke arah kamera. Di depan mereka, tersaji cangkir teh, air mineral gelas, dan sekotak tisu.

        Foto pertemuan Anies dan Rizieq juga diunggah akun twitter FPI @DPPFPI_ID pukul 2 pagi. Dalam foto tersebut, Anies sedang mengacungkan jempol ke Rizieq. Saat dimintai komentar mengenai pertemuan itu, Anies ogah bicara.

        "Sudah, cukup itu dulu," ucapnya di sela kunjungan ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Cilandak, Jakarta Selatan.

        Yang menjelaskan soal pertemuan itu adalah Zul. Dia bilang, Anies datang setelah Isya. Zul datang setelahnya. Mereka tak janjian. "Kan banyak orang siang. Kalau subuh juga kan mungkin terlalu banyak orang," tuturnya.

        Malam itu pun, suasana di sekitar rumah Rizieq masih ramai. Tapi di dalam rumah, sepi. Apa yang dibicarakan? Kata Zul, tidak ada yang khusus atau bahasan serius. Mereka hanya temu kangen melepas rindu.

        "Kita tadi minum teh saja. Jumpa rindu saja. Namanya kawan sahabat, sehat-sehat, senang gitulah," ungkapnya.

        Dia juga memastikan, tidak ada bahasan soal politik. Juga soal rencana Reuni Akbar 212 yang bakal dihelat di Monas pada 2 Desember nanti. Pertemuan hanya berlangsung satu jam. Pukul 20.30, Anies dan Zul pulang. Mereka memberikan kesempatan pada Rizieq, yang lelah, untuk beristirahat.

        Pertemuan ini ditanggapi beberapa pihak dengan sinis. Salah satunya, Anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak. Dia menilai Anies telah melanggar Perda DKI tentang Penanggulangan Covid-19. Sebab, Rizieq seharusnya masih dalam masa isolasi. Tidak boleh ditemui. Politisi PDIP ini pun meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengevaluasi Anies.

        "Seharusnya hal ini disikapi oleh Kemendagri, dinilai dan dievaluasi," ujarnya, kemarin.

        Urusan politik antara Anies-Rizieq, Gilbert tak mau mencampuri. Tapi, dia mengingatkan Anies harus bisa menjaga marwahnya sebagai gubernur. Di matanya, pertemuan itu tidak mendesak di tengah pandemi seperti saat ini.

        "Seharusnya dia mampu menempatkan porsinya sebagai seorang pemimpin," tandasnya.

        Baca Juga: Soal Status Hukum Habib Rizieq, Apa Sikap PDIP?

        Politisi PDIP lainnya, Hendrawan Supratikno, lebih santai menanggapi pertemuan Anies-Rizieq. Dia menilai kunjungan Anies ke rumah Rizieq sebagai hal yang wajar. Sebab, keduanya adalah sahabat.

        "Bagus dong. Mereka itu sohib. Saat di Arab, saya dengar juga mereka bertemu. Antarsahabat, kalau ngobrol kan jadi gayeng (menyenangkan)," ujar Hendrawan.

        Tapi, Hendrawan juga punya dugaan, pertemuan itu merupakan penjajakan dan pemanasan menuju Pilpres mendatang. "Ya mungkin untuk penjajakan dan pemanasan (Pilpres)," imbuhnya.

        Meski begitu, Hendrawan memilih berpikir positif. Tak mau memberi tafsiran macam-macam soal pertemuan itu. 

        Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, punya dugaan, pertemuan itu dilakukan Anies untuk menunjukkan kedekatan dengan kelompok Islam. Terutama, di Jakarta. Sebab, Anies sukses menjadi Gubernur DKI Islam karena dukungan Rizieq Cs.

        "Anies ingin memposisikan diri sebagai orang yang dipersepsikan dekat dengan kelompok-kelompok umat Islam, terutama di Jakarta," tutur Adi.

        Yang membela, datang dari Gerindra. Mantan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik meminta pertemuan Anies-Rizieq tak dipersoalkan.

        "Itu kan pertemuan biasa, Habib Rizieq sebagai warga negara, Anies sebagai gubernur," ujarnya, kemarin. Lagi pula, kata dia, pertemuan Anies dengan Rizieq sudah mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penularan Virus Corona.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: