Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ramai-Ramai Bangkit dari Kubur, Ternyata Begini Nasib 9 Saham Konglomerasi Bakrie Group

        Ramai-Ramai Bangkit dari Kubur, Ternyata Begini Nasib 9 Saham Konglomerasi Bakrie Group Kredit Foto: Officespace.co.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bakrie Group menjadi salah satu konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa setidaknya ada sembilan perusahaan Bakrie yang melantai di pasar modal. Namun, sudah sejak lama saham-saham menjadi saham gocap dan bahkan 'tertidur' alias tak pernah ada pergerakan. 

        Kesembilan saham Bakrie Group yang listing di BEI meliputi PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Dharma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Baca Juga: Pemilik KFC Malang Bukan Kepalang: Keuntungan Melayang, Menanggung Rugi Besar-Besaran!

        Menariknya, sejumlah saham Bakrie Group tiba-tiba saja bangkit dari level gocap dan bahkan menempati posisi atas dalam daftar top gainers pada perdagangan Kamis, 26 November 2020 lalu. Saham-saham apa saja itu dan bagaimana kinerja saham Bakrie Group sepanjang tahun 2020 ini? Simak rangkuman berikut. Baca Juga: Ignasius Jonan Bergabung, Performa Bisnis dan Keuangan Sido Muncul Ternyata....

        Energi Mega Persada (+66,00%)

        Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) diperdangkan sebanyak 1.252 kali selama sesi pertama, Jumat, 27 November 2020. Sempat menghijau hingga ke level Rp88, saham ENRG akhirnya ditutup merah sebesar -3,49% di level Rp3,49 per saham pada jeda siang ini. 

        Dalam sepekan, saham ENRG tiga kali ditutup hijau dengan kenaikan tertinggi terjadi pada Senin (23 November 2020) sebesar 16,67% di angka Rp70 per saham. Sementara itu, dua hari lainnya saham ENRG memerah, terutama pada Kamis (26 November 2020) yang ditutup -1,15% ke level Rp86 per saham.

        Akumulasi penguatan saham ENRG dalam sepekan mencapai 38,33%. Nilai tersebut setara dengan apresiasi 62,75% dalam sebulan. Sementara itu, dalam jangka waktu tiga bulan, enam bulan, dan year to date (ytd) penguatan saham ENRG tercatat sebesar 66,00%.

        Bumi Resources Minerals (+23,08%)

        Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan frekuensi transaksi sebanyak 771 klai selama sesi pertama Jumat ini. Bergerak dalam jangkauan level terendah di Rp64 per saham hingga level tertinggi Rp66 per saham, saham BRMS ditutup stagnan di angka Rp64 per saham.

        Bergerak variatif, saham BRMS mencatatkan penguatan 1,59% dalam sepekan. Namun, penguatan saham BRMS dalam sebulan terakhir terbilang jauh signifikan, yakni mencapai 25,49%. Sementara itu, jika dihitung selama tiga bulan dan enam bulan, apresiasinya mencapai Rp28,00%. Sejak Januari 2020 hingga hari ini (ytd), saham BRMS menguat sebesar 23,08%.

        Bumi Resources (+18,18%)

        Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ramai diperdagangkan sepanjang sesi pertama, Jumat, 27 November 2020. Tak kurang dari 7.797 kali transaksi atas saham BUMI dengan jangkauan harga saham berada di angka Rp76 per saham hingga Rp80 per saham.

        Pada penutupan sesi I, saham BUMI menguat 2,63% di level Rp78 per saham. Hari ini menjadi yang kelima kali secara berturut-turut saham BUMI ditutup hijau dengan kenaikan paling signifikan terjadi pada perdagangan Rabu (25 November 2020) sebesar 26,32%.

        Jika dikalkulasikan, harga saham BUMI mengalami kenaikan hingga 56,00% dalam sepekan. Besar kenaikan tersebut sama persis dengan apresiasi saham BUMI dalam periode satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan terakhir karena memang selama periode itu saham BUMI tertidur level gocap alias Rp50 per saham. Jika dihitung secara year to date (ytd), saham BUMI terapresiasi sebesar 18,18%.

        Bakrie Sumatra Plantations (1,98%)

        Saham PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) ditransaksikan sebanyak 587 kali dalam satu sesi perdagangan hari ini. Pada penutupan pasar, saham UNSP ditutup stagnan di level 103 per saham. Padahal, sebelumnya saham UNSP bergerak hingga ke level tertinggi di Rp108 per saham. 

        Dalam sepekan, apresiasi saham UNSP mencapai 21,18%. Penguatan tersebut setara dengan kenaikan sebesar 35,53% dalam sebulan terakhir. Sementara itu, jika dihitung selama periode tiga bulan, enam bulan, dan ytd, penguatan saham UNSP masing-masing sebesar 63,49%, 106,00%, dan 1,98%. 

        Visi Media (-24,00%)

        Saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sudah sejak lama menjadi saham gocap. Untuk pertama kalinya, saham VIVA meninggalkan saham gocap pada perdagangan Kamis (26 November 2020) dengan apresiasi 22,00% ke level Rp61 per saham saat akhir sesi dua. 

        Baru sebentar berada di zona hijau, saham VIVA langsung ambas ke zona merah pada perdagangan bursa hari ini dengan koreksi -6,56% ke level Rp57 per saham. Level tersebut sekaligus menjadi yang terendah dalam setengah hari ini. 

        Sementara itu, untuk periode sepekan, sebulan, tiga bulan, dan enam bulan, saham VIVA membukukan penguatan sebesar 14,00%. Namun, jika dihitung secara ytd, saham VIVA terkoreksi -24,00%. 

        Selain dari kelima saham di atas, saham-saham Bakrie Group lainnya saat ini masih tertahan di level gocap. Tak ada pergerakan harga saham bersandi ELTY, DEWA, BTEL, dan BNBR dalam setahun terakhir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: