Streaming Video Menjanjikan, Platform iQIYI Dilirik 3 Raksasa China, Salah Satunya Jack Ma
Layanan streaming vieo iQIYI Inc yang dimiliki Baidu Inc dikabarkan telah dilirik tiga raksasa teknologi China, yaitu Alibaba Group Holding Ltd, Tencent Holdings Ltd hingga ByteDance yang memiliki TikTok.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Senin (30/11/2020) masing-masing perusahaan tersebut telah mengadakan pembicaraan terpisah dengan Baidu Inc untuk mengakuisisi saham iQIYI.
Baca Juga: Yah... Google Bakal Segera Hapus Fitur Video Call Ini
Sayangnya, diskusi terhenti setelah mereka menolak penilaian USD20 miliar atau setara dengan Rp283 triliun yang diminta oleh Baidu dan karena Allibaba dan Tencent yang sudah memiliki layanan streaming video sendiri, menghadapi pengawasan ketat oleh regulator antitrust China.
Sementara itu, pemilik TikTok, ByteDance, juga secara internal melihat kemungkinan untuk mengakuisisi saham pengendali di iQIYI. iQIYI sianggap China setara dengan Netflix, layanan streaming terpopuler di seluruh dunia.
iQIYI yang terdaftar di Nasdaq memiliki kapitalisasi pasar USD16,4 miliar, yang 56,2% sahamnya dimiliki Baidu sekitar USD9,2 miliar.
Meskipun iQIYI adalah pemain No. 2 di pasar streaming video China, namun mereka belum mencapai titik impas dalam 10 tahun sejarahnya dari segi penghasilan. Untuk diketahui, penghasilan kuartalan terbaru menunjukkan penurunan pendapatan dan pelanggan, sahamnya bahkan telah kehilangan hampir seperlima dari nilainya dalam dua minggu terakhir.
Berinvestasi di iQIYI sekarang mungkin secara politis sulit bagi Alibaba dan Tencent setelah Beijing meluncurkan rancangan pedoman untuk mencegah monopoli oleh perusahaan internet.
Namun, membeli iQIYI akan memberi ByteDance kesempatan untuk memasuki pasar utama untuk acara TV dan film berdurasi lebih panjang daripada TikTok yang menjadi video berdurasi pendek.
Namun, ByteDance platform video terpisah Xigua, yang menawarkan video 1-30 menit. Melihat hal ini, Baidu yang memegang lebih dari 90% hak suara pemegang saham iQIYI, kemungkinan tidak akan mempertimbangkan ByteDance sebagai pembeli karena perseteruan mereka selama bertahun-tahun di pasar iklan digital China.
Minat raksasa Baidu menjual sahamnya di iQIYI muncul karena adanya pergeseran fokus pada pengembangan kecerdasan buatan dan pengemudi otonom yang membutuhkan investasi awal yang besar.
Tencent Video sendiri menduduki peringkat pemain teratas di pasar streaming video China dengan tingkat penetrasi 45% pada akhir 2019, diikuti oleh iQIYI dengan 43% dan Youku Alibaba dengan 27%, berdasarkan firma riset BlueCatData.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami