Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Miliarder AS Sebut Alibaba sebagai Penyesalan Investasi Terbesarnya, Sampai Sebut Jack Ma Bodoh!

Heboh Miliarder AS Sebut Alibaba sebagai Penyesalan Investasi Terbesarnya, Sampai Sebut Jack Ma Bodoh! Kredit Foto: Fortune
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil ketua Berkshire Hathaway, miliarder Charlie Munger mengungkap salah satu penyesalan investasi terbesarnya. Dia menyebut perusahaan e-commerce dan teknologi China Alibaba sebagai kesalahan investasi terbesarnya.

"Saya menganggap Alibaba sebagai salah satu kesalahan terbesar yang pernah saya buat," kata Munger. "Ketika memikirkan tentang Alibaba, saya terpesona dengan posisi mereka di internet China dan tidak berhenti untuk menyadari, 'mereka tetaplah peritel yang terkutuk.'"

Melansir The Street di Jakarta, Jumat (17/2/23) Munger juga membahas pidato yang diberikan oleh salah satu pendiri Alibaba dan mantan ketua eksekutif Jack Ma pada Oktober 2020 yang katanya memicu penurunan tajam dalam nilai sahamnya.

Baca Juga: Tegas dan Terang-Terangan, Miliarder Charlie Munger Sebut Cryptocurrency sebagai Perjudian Bodoh

Saham turun dari level tertinggi USD309,92 pada 23 Oktober 2020 ke level terendah USD63,74 pada 28 Oktober 2022.

"Sangat bodoh," kata Munger. "Ini seperti menyodok hidung beruang dengan tongkat tajam. Itu tidak cerdas. Dan Jack Ma keluar dari barisan dengan muncul seperti yang dia lakukan terhadap pemerintah China. Dan tentu saja itu merugikan Alibaba."

Pidato yang dimaksud Munger berlangsung di forum tahunan pasar keuangan People's Bank of China. Di dalamnya, Ma mengkritik regulator dan bank China. China membalas dengan meluncurkan investigasi antimonopoli ke Alibaba pada Desember 2020 yang sangat merugikan bisnisnya.

"Sektor keuangan China, seperti negara berkembang lainnya yang baru tumbuh, adalah industri muda yang belum memiliki ekosistem yang matang dan belum sepenuhnya bergerak," kata Ma dalam pidatonya, menurut Interconnected. "China memiliki banyak bank besar. Mereka lebih seperti sungai besar atau arteri dalam sistem peredaran darah tubuh kita, tetapi hari ini kita membutuhkan lebih banyak danau, kolam, aliran dan anak sungai, semua jenis rawa."

“Tanpa bagian ekosistem ini, kita akan mati saat kebanjiran, dan mati saat kekeringan,” lanjutnya. "Jadi, hari ini kita adalah negara yang menanggung risiko kekurangan sistem keuangan yang sehat, dan kita perlu membangun sistem keuangan yang sehat, bukan mengkhawatirkan risiko sistem keuangan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: