Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menakar Peluang Koalisi Poros Rizieq Shihab dan Gatot Nurmantyo

        Menakar Peluang Koalisi Poros Rizieq Shihab dan Gatot Nurmantyo Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Rocky Gerung melihat adanya semangat yang sama antara Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Habib Rizieq Shihab dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dengan tokohnya, Gatot Nurmantyo.

        Dua kelompok yang disebutnya sebagai Poros Petamburan dan Poros Menteng itu dinilai Rocky memiliki semangat yang saling terhubung. Seperti diketahui, Petamburan adalah markas FPI. Sementara, markas KAMI berada di Jalan Dr Kusuma Atmaja, Menteng, Jakarta Pusat.

        Baca Juga: Rizieq Shihab Disebut Kabur dari RS, Polisi: Siapa yang Bilang?

        Menanggapi hal tersebut, Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai ada kesamaan antara Habib Rizieq dan Gatot Nurmantyo, yakni kritis terhadap pemerintah. Arif mengatakan, sikap itu tentu menyatukan dua tokoh tersebut, yang masing-masing memiliki organ yakni FPI dan KAMI.

        "Meski demikian, kerja sama keduanya hanya bersifat taktis, terutama soal isu-isu publik, karena dua organ ini memiliki konsentrasi yang berbeda pula," ujar Arif kepada SINDOnews, Senin (30/11/2020).

        Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai bisa saja apa yang dikatakan Rocky Gerung itu benar. "Analisa yang kritis atas fenomena yang ada," kata Ujang dihubungi terpisah.

        Ujang menambahkan, dua poros itu bertemu karena sejarah. Karena keduanya sangat kritis terhadap pemerintah. "Kedua poros tersebut jika besar akan bisa menjadi energi penyemangat poros-poros lain untuk bergerak mendukung kedua poros tersebut," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: