Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        5 Perjalanan Bisnis dari Drama Korea StartUp ala Raditya Dika

        5 Perjalanan Bisnis dari Drama Korea StartUp ala Raditya Dika Kredit Foto: Instagram/startup_tvndrama
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Drama Korea StartUp telah mencapai episode terakhirnya. Banyak pihak yang kagum dan takjub bagaimana drama ini dikemas dengan banyak ide menarik dan pelajaran bisnis di dalamnya. Dikutip dari kanal YouTube Raditya Dika, Radit membagikan berbagai pelajaran bisnis dari drama Korea StartUp. Apa saja? Yuk simak!

        1. Mentor yang Tepat

        Perjalanan hidup adalah mencari ilmu dari guru ke guru. Mencari mentor yang tepat adalah untuk upgrade diri sendiri. Pemilihan mentor yang tepat akan membuat bisnis dan diri pengusaha maju. Memang, belajar bisa dari mana saja seperti buku, podcast ataupun video. Tetapi dengan memiliki mentor, maka akan ada yang membimbing dan memberikan saran atas segala keputusan yang akan diambil.

        Baca Juga: Drakor StartUp Curi Perhatian Pengusaha, Bagaimana Realita StartUp yang Sebenarnya?

        Namun, memiliki mentor bukan berarti harus menuruti segala sarannya. Tetapi, untuk membuka wawasan dan gagasan dari yang kita punya. Karena, proses diskusi yang sehat yakni dengan adanya perbedaan wawasan dan gagasan. Sekalipun akhirnya kita salah, maka kita akan belajar.

        2. Investasi Bikin Sukses

        Karakter Han Jipyeong menjadi sosok yang membuktikan bahwa investasi dapat membawa ke kesuksesan. Hal ini tak hanya terjadi di drama tetapi juga bisa terjadi di dunia nyata. Han Jipyeong berhasil menjadikan investasi 8 juta berlipat hingga 10x lipat yakni 80 juta.

        Hal ini juga bisa terjadi di dunia nyata asalkan memiliki analisis mendalam, keberanian mengambil risiko dan faktor keberuntungan dalam pengambilan waktu yang tepat. Han Jipyeong juga membuktikan bahwa sesulit apapun investasi bisa dipelajari asalkan mau belajar.

        3. Semua Bisnis Butuh Uang

        Business Plan adalah hal yang penting dan krusial dalam membuat sebuah bisnis karena dengan begitu, kita bisa melihat cara kita mendapatkan uang dari bisnis yang kita jalani. Investor takkan peduli teknologi secanggih apapun yang kita miliki jika kita tak tau cara mengembalikan uang dan tak tau cara mengembalikan uang investor tersebut. Hal ini terjadi pada karakter Nam Dosan sebelum berbisnis bersama Seo Dalmi.

        Jika memiliki ide bisnis, pastikan pahami terlebih dahulu bagaimana cara mendapatkan uang dari bisnis tersebut. Pastikan juga adjustable market-nya besar agar saat bisnis berkembang ke skala yang lebih besar, potensi pendapatannya juga lebih besar.

        4. Selalu Berhati-Hati

        Dalam dunia bisnis, kita tak bisa selalu percaya. Seperti Seo Dalmi yang tidak teliti membaca kontrak, terburu-buru mengambil keputusan dan tergiur dengan uang 3 miliar. Lalu, ketika perusahaannya diakuisisi, Seo Dalmi sebagai CEO dipecat, insinyurnya diambil dan perusahaannya dibubarkan. Selalu ingat untuk teliti dalam melihat bentuk kerja sama kita dengan pihak lain.

        Kasus Seo Dalmi juga mengingatkan kita agar tidak mengambil keputusan karena uang. Selain kontrak, kita juga harus hati-hati saat mempercayai orang lain. Setiap orang yang menjalin relasi dengan kita pasti memiliki motifnya tersendiri. Motifnya baik atau tidak, itulah yang harus kita ketahui sebelum berjabat tangan.

        5. Yang Lama Kalah dengan Yang Ada

        Ini tak hanya berlaku pada percintaan seperti Seo Dalmi, Nam Dosan dan Han Jipyeong, bagaimana pada akhirnya Seo Dalmi jatuh hati pada Nam Dosan daripada Han Jipeyong yang paling lama berinteraksi dengannya.

        Han Jipyeong kalah dengan yang selalu ada yaitu Nam Dosan. Hal ini karena Nam Dosan terus percaya pada Seo Dalmi dan mendukungnya.

        Ini juga berlaku pada bisnis. Dalam persaingan saat ini yang serba disruptif, ada banyak saingan dan teknologi baru. Lamanya bisnis yang sudah dibangun bukan berarti akan membuat bisnis kita menang dalam persaingan.

        Terkadang, yang ada dan relevan akan mengalahkan yang lama. Artinya, bisnis kita harus selalu siap berinovasi menghadapi tantangan setiap harinya. Kita harus mendukung dan percaya pada perubahan, bukan malah melawannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: